Zakatmu Menenangkan dan Menentramkan

Zakatmu Menenangkan dan Menentramkan

Oleh: M Khoirul Anwar, S.Sos (Alumni Ma\'had Utsman bin Affan Jakarta) Bismillahhirrahmannirrahim. Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuhu Bersyukur kita kepada Allah SWT dengan mengucapkan kalimat “Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin”. Ini adalah ungkapan yang paling tepat sebagai bentuk syukur kita kepada Zat yang telah menciptakan, mengatur serta menguasai jagat raya ini. Tentu kalimat tersebut juga harus dibarengi dengan perbuatan yang baik pula. Shalawat beriring salam semoga senantiasa tercurah kepada baginda Nabi besar Muhammad saw. Karena beliau telah mengorbankan bukan hanya hartanya, keluarganya, tapi juga nyawanya demi tegaknya kalimat haq “Laa Ilaha illaLlah Muhammadurrasulullah”. Kita berdoa kepada Allah, semoga kita termasuk kedalam manusia yang diakui sebagai ummat Muhammad dan mendapat syafa’at atas izin Allah swt. Amin. Saudaraku, Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surat At-Taubah Ayat 103 (9:103) yang artinya: \"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.\"(Q.S At-Taubah;103) Teks ayat diatas \"Hudz min amwalihim sodaqotan\", Allah SWT memerintahkan kita untuk membayar Zakat dalam bentuk sodaqoh. Maksudnya sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori \"Setiap kebaikan adalah sodaqoh\". Adapun tujuan utama zakat adalah mensucikan dan menenangkan. Coba perhatikan hewan \"Babi\", seberapa bersih pun kita mencucinya maka ia akan bersih tapi bukan suci. Karena tidak semua yang bersih itu berarti suci. Begitu pula dengan harta yang kita miliki, harta kita mungkin saja bersih karena kita mendapatkannya dengan cara yang halal. Tapi dengan berzakatlah maka kita sedang mensucikannya dan yang pasti menenangkan. Karena sesuai dengan janji Allah \"Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka\". Saudaraku, bila kita pahami lebih jauh, Perintah menunaikan zakat adalah motivasi untuk kita umat Islam khususnya agar mampu berdikari secara ekonomi. Supaya kita mampu membayar zakat. Disetiap harta yang kita keluarkan akan diberikan kepada saudara-saudara kita yang mebutuhkan. Dan do\'a merekalah yang menambah tentram dan berkah harta yang kita miliki, karena hakikatnya itulah yang akan menjadi bekal kita menghadap Rabb - Azza wa jalla. Bila kita hitung-hitungan terkait zakat (Harta yang kita keluarkan), amat besarlah balasan yang Allah SWT berikan kepada kita. Sesuai firman-Nya dalam Al-Quran Surat Al-An\'am ayat 160 yang artinya: \"Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya\". Balasan Allah akan harta yang kita keluarkan untuk zakat itu kontan, bila tak berupa lipat gandanya harta, bisa pula berupa sehat, bahagia, aman, nyaman dan tentram menjalani hidup. Adapun Lima manfaat utama dari menunaikan Zakat diantaranya, Menyempurnakan keislaman seorang hamba, Sebab masuk surga, Menjadikan masyarakat Islam seperti keluarga besar (satu kesatuan), Menambah harta dimana terkadang Allah membuka pintu rizki dari harta yang dizakati, dan Merupakan sebab turunnya banyak kebaikan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidaklah suatu kaum enggan mengeluarkan zakat dari harta-harta mereka, melainkan mereka akan dicegah dari mendapatkan hujan dari langit\". Sekiranya bukan karena binatang-binatang ternak, niscaya mereka tidak diberi hujan.” (HR. Ibnu Majah no. 4019. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan) Allahu a\'lamu. Kita berdo’a kepada Allah SWT semoga dikokohkan hati kita, diteguhkan iman kita untuk senantiasa berusaha menjalakan keimanan dalam bentuk implementasi kebaikan. Dan semoga setiap niat baik kita dimudahkan serta dinilai pahala disisi Allah swt. Amiin. Semoga yang sedikit ini dapat memberi banyak manfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi kita sekalian yang membaca. Apabila ada kebaikan itu datangnya dari Allah swt, dan apabila ada salah itu murni kesalahan penulis. Ibadallah, Innallaha yakmurukum bil ‘Adli wal Ihsan, wa itaa idzil Qurba wa yanha ‘anil fahsyaai wal munkar wal bagh, ya’idzukum la’allakum tadzakkarun. Aalaa bidzikrillahi akbar. Wassalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: