Gelombang Tinggi, Nelayan Nekad Melaut, Tangkapan Merosot

Gelombang Tinggi, Nelayan Nekad Melaut, Tangkapan Merosot

BENGKULU RU - Sejak beberapa waktu terakhir nasib masyarakat yang kesehariannya bermatapencaharian sebagai nelayan di Provinsi Bengkulu kembali terpuruk. Bagaimana tidak, sudah gelombang pasang air laut sedang tinggi karena mencapai 1 hingga 2,5 meter, ditambah lagi hasil tangkapan ikan para nelayan merosot tajam. Disampaikan nelayan Asal Kelurahan Pasar Bengkulu, Herman, dengan kondisi gelombang laut saat ini, pihaknya bisa dikategorikan sedikit nekad untuk tetap melaut. \"Karena itulah sumber satu-satunya pendapatan bagi kami. Hanya saja sejak gelombang tinggi sekarang, tangkapan kami sangat merosot,\" ungkap Herman, Senin (13/1). Biasanya, lanjut Herman, per harinya tangkapan ikan yang dihasilkannya bersama dengan nelayan lainnya pada tiap perahu bisa mencapai 100 Kg. \"Tapi saat ini hanya berkisar 10-20 Kg saja. Merosotnya hasil tangkapan, secara otomatis berdampak terhadap penghasilan kami. Jadi beberapa waktu terakhir kian terpuruk penghasilan yang kami dapatkan dari melaut,\" ujarnya. Menurutnya, dengan kondisi gelombang laut saat ini, sebagian nelayanan tidak melaut. Sebagian lagi tetap nekad melaut, karena itulah sumber penghasilan. \"Bagi nelayan yang tidak melaut, lebih memilih memperbaiki alat tangkap dan perahu ataupun mesinnya. Hanya saja jika tidak melaut, kami harus makan dari tabungan,\" kata Herman. Terpisah, Forcaster Stasiun Meteorologi Kelas III Fatmawati Soekarno Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu, Harits Syahid Hakim mengatakan, gelombang laut di perairan Bengkulu, perairan Enggano terbilang tinggi, yakni berkisar antara 0,5 - 2 meter. Sedangkan gelombang di perairan Samudera Hindia mencapai 1 - 2,5 meter. \"Kemudian untuk arah dan kecepatan angin di wilayah itu rata-rata berhembus dari Barat Daya ke Timur Laut yang angkanya berada diantara 05 hingga 23 knots. Tinggi gelombang di perairan Bengkulu, Enggano dan Samudera Hindia masih normal. Tinggi gelombang naik kerena ada awan-awan hujan. Begitu juga dengan kecepatan angin,\" singkatnya. (tux)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: