Korban Suspect DBD Bertambah, Nyawa IRT ‘Melayang’
Reporter:
Redaksi|
Editor:
Redaksi|
Senin 13-01-2020,13:12 WIB
- Sejumlah Warga Dilarikan ke RS
MARGA SAKTI SEBELAT RU - Setelah seorang balita berumur 4 tahun, akhir tahun lalu, dinyatakan meninggal akibat suspect virus demam berdarah (DBD).
Kini, korban meninggal akibat suspect DBD di Desa Suka Makmur Kecamatan Marga Sakti Sebelat (MSS) bertambah lagi.
Informasi dihimpun oleh RU di lapangan, korban meninggal dunia (MD) itu adalah Herlina, berdomisili di RT 13 dusun II Desa Suka Makmur.
IRT suspect DBD ini menghembuskan nafas terakhirnya setelah mendapat perawatan intensif di rumah sakit (RS) Lagita pada hari Sabtu (11/1), siang lalu. Informasi yang berhasil dihimpun dari beberapa masyarakat setempat.
Dikabarkan, masih ada sekitar lima orang atau warga lainnya dari Desa Suka Makmur dan Desa Air Putih yang diduga suspect DBD dan tengah menjalani perawatan di RS Lagita.
\"Suka Makmur dan sekitarnya siaga 1 DBD. Barusan (Sabtu, Red) satu orang meninggal dunia lagi karena DBD,\" terang salah satu warga Suka Makmur, Aryanto.
Ditambahkan Aryanto, masih ada sekitar lima orang lebih yang diduga juga terkena DBD dan saat ini, menjalani perawatan di RS. \"Masih banyak yang di rawat di RS.
Ada sekitar lima orang lah. Di deretan tempat tinggal warga yang sedang sakit itu ada ibu dan anaknya. Di jalur lain, juga ada satu orang. Intinya, desa kami sekarang sedang siaga 1 lah, mas. Mudah-mudahan segera menjadi perhatian dinas terkait,\" pintanya.
Terpisah, Kepala Puskesmas Suka Makmur, dr Normala Tarigan, membenarkan peristiwa bertambahnya korban MD akibat suspect DBD ini. Diakui Normala, DBD di wilayah kerjanya terus meningkat.
Selain dibuktikan dengan bertambahnya korban MD, beberapa pasien atau warga lainnya yang diduga terjangkit DBD juga sedang menjalani perawatan di sejumlah RS. \"Yang meninggal satu orang hari ini (Sabtu, Red) atas nama Herlina.
Sempat dirawat di RS Lagita sedangkan satu orang atas nama Fauzan, 13 tahun asal Desa Air Putih masih perawatan di RS Lagita.
Pagi ini tadi (Sabtu, Red) saja, sudah 8 orang pasien periksa ke Puskesmas, semuanya demam. Tak ingin mengambil resiko dan untuk memastikan kondisi pasien tersebut positif DBD atau tidak.
Kami sarankan seluruh pasien yang sempat ke Puskesmas langsung ke RS yang lebih besar. Bisa RS Lagita atau lainnya yang memiliki alat Laboratorium lebih lengkap,\" terangnya.
Disinggung soal wabah DBD yang menghantui masyarakat di wilayah kerjanya, belakangan ini, Normala menegaskan, sebelumnya upaya foging dari pihak luar hingga Dinkes BU, sudah dilakukan dibeberapa tempat atau lingkungan yang terpapar DBD.
Untuk penanganan lebih lanjut, Normala, megaku, secara rutinpihaknya telah melaporkan kasus DBD ini Dinkes BU agar dilakukan kembali tindakan foging.
\"Dan hari ini (kemarin, Red). Tim Puskesmas dari pagi sampai sore, kembali melakukan foging keduakalinya. Foging di pagi hari dibantu pihak ketiga, foging sore hari dilakukan Dinkes BU.
Sasaran fokus foging di seluruh pemukiman Desa Suka Makmur dan desa tetangga seperti Karya Pelita dan Air Putih. Namun pada prinsipnya dalam penanganan wabah DBD ini bukan soal langkah foging saja.
Tetapi faktor utama yang bisa membantu mencegah wabah DBD adalah peran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Kami dan Kecamatan MSS sudah menghimbau kepada seluruh desa untuk mengingatkan warganya supaya lebih giat membersihkan lingkungan disekitar tempat tinggalnya dan menerapkan langkah 3M.
Selain itu, kami juga sudah melaporkan kasus ini ke Dinkes BU agar segera ditindak lanjuti,\" jelas Normala.
Terpisah Camat MSS, Milono, S.Sos, SKM, MM memastikan, DBD yang terjadi di wilayah kerjanya itu sudah disikapi melalui upaya dari seluruh pihak.
\"Seluruh upaya sudsh kita kerahkan. Dari penanganan kasus hingga pencegahan. Untuk penanganan kasus, tim Puskesmas sudah turun memeriksa jentik nyamuk dan melakukan foging kedua bersama pihak ketiga dan Dinkes BU.
Untuk penecagahan, saya sudsh sampaikan edaran ke seluruh desa untuk meningkatkan aksi bersih lingkungan. Semoga tidak ada korban lagi dan kasus ini bisa kita sikapi dengan maksimal,\" demikian Camat.
(sig)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: