Ungkap Kematian Penyu Dinilai Butuh Penelitian Khusus
BENGKULU RU - Untuk mengungkap dan memastikan kematian Penyu yang mayoritas ditemukan di sekitar pantai Teluk Sepang Kota Bengkulu dan jumlahnya sudah mencapai 25 ekor, dinilai membutuhkan penelitian. Ini disampaikan Direktur Lembaga Lestari Alam Laut Untuk Negeri (Latun) Bengkulu, Ari Anggoro, Rabu (8/1). Menurutnya, tanpa didahulukan dengan penelitian, tidak bisa penyebab kematian Penyu disimpulkan begitu saja. \"Seperti keberadaan PLTU Bengkulu 2 x 100 Mega Watt (MW) di sekitar lokasi ditemukannya Penyu mati. Kita tidak bisa langsung ujuk-ujuk menuding kematian Penyu karena keberadaan PLTU itu, tanpa adanya penelitian terlebih dahulu. Karena bisa saja langsung termentahkan dengan kejadian di PLTU Teluk Sirih, Sumatera Barat,\" ungkap Ari. Dimana, lanjut Ari, di PLTU Teluk Sirih, pernah ada 12 ekor Penyu terjebak dalam intake PLTU. Namun kesemuanya masih tetap hidup, dan malah berhasil diselamatkan yang dibuktikan dengan pelepasliaran lagi ke habitatnya. \"Terlebih saat inikan kondisi laut juga tidak sedang sehat. Yang kondisi ini bukan hanya dialami laut Bengkulu,\" kata Ari. Penting juga diketahui, sambung Ari, kejadian fenomena banyaknya kematian penyu akhir-akhir ini ternyata bukan hanya di perairan laut Bengkulu saja, tapi juga terjadi di Padang dan Pangandaran. Terlebih saat ini terlihat adanya konsentrasi plankton yang tinggi di Selatan Jawa karena fenomena IOD+ (fase positif) dg kepadatan lebih dari 5 mg/m3. \"Terkait Air Bahang, kita juga komunikasi dengan salah satu Dosen Kelautan UNIB. Dimana busa yg dikeluarkan dari outfall PLTU itu terjadi karena adanya kandungan klorin, sehingga proses menurunan suhu air bahang pada IPAL diterjunkan untuk melepaskan panas. Kalau dilihat di lapangan, busa air bahang yang keluar jatuh dalam kolam dan tidak mungkin langsung ke laut. Jadi untuk air bahang yang diduga menyebabkan Penyu mati baru sebatas asumsi,\" terangnya. Ia menambahkan, asumsi itu perlu dikaji lebih dalam lagi. Karena Penyu merupakan hewan migratory spesies yang bermigrasi lintas samudera dengan kondisi perairan yang suhunya kadang-kadang ekstrim. \"Penyu yang berdarah dingin cenderung mencari perairan sesuai dengan kondisi tubuh. Sehingga akan menghindar jika ada suhu yang ekstrim. Asumsi ini bukan utk membela PLTU, tapi jika dilihat dari sisi ilmiah. Makanya penelitian khusus harus dilakukan,\" singkatnya. (tux)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share:
- 1 Breaking News! 4 Warga Bengkulu Utara Disambar Petir, 1 Meninggal
- 2 Ini Perbedaan dari Adapalene vs Tretinoin, yang Sering Ditemukan di Dalam Skincare
- 3 Resep Milk Bath, Dessert Box yang Mengenyangkan
- 4 Wajib Coba! 3 Buah Ini Ternyata Bisa Bantu Redakan Jerawat Meradang Loh
- 5 Petani Bengkulu Utara Sumringah, Harga Karet dan Kelapa Sawit Sama-sama Naik, Segini Besarannya
- 1 Breaking News! 4 Warga Bengkulu Utara Disambar Petir, 1 Meninggal
- 2 Ini Perbedaan dari Adapalene vs Tretinoin, yang Sering Ditemukan di Dalam Skincare
- 3 Resep Milk Bath, Dessert Box yang Mengenyangkan
- 4 Wajib Coba! 3 Buah Ini Ternyata Bisa Bantu Redakan Jerawat Meradang Loh
- 5 Petani Bengkulu Utara Sumringah, Harga Karet dan Kelapa Sawit Sama-sama Naik, Segini Besarannya