Gubernur Diminta Perhatikan Honorer K2 SMA/SMK

Gubernur Diminta Perhatikan Honorer K2 SMA/SMK

BENGKULU RU - Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah diminta untuk juga memperhatikan kondisi honorer Kategori 2 (K2) yang mengabdi di SMA/SMK se-Provinsi. Permintaan ini disampaikan Waka Komisi IV DPRD Provinsi, Dempo Xler, S.Ip, M.Ap pasca hearing bersama perwakilan sekitar 16 honorer K2 yang terdiri dari guru dan Tata Usaha (TU) SMA/SMK se-Kota Bengkulu, Rabu (18/12). \"Setelah hearing tadi (kemarin, red) ada 3 poin penting yang harus dilakukan Gubernur terhadap nasib honorer K2 SMA/SMK. Pertama bagaimana honorer K2 ini juga mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari Gubernur. Kedua, bagaimana caranya gaji mereka ini juga setara dengan honorer di lingkungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD),\" kata Dempo. Yang ketiga, lanjut Dempo, pihaknya juga meminta, pada saat ada pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), honorer K2 yang selama ini mengabdi di SMA/SMK diprioritaskan pengangkatannya. \"Apalagi mereka ini mengabdi sudah cukup lama. Buktinya saja ada yang dari tahun 1996 sudah menjadi tenaga honorer. Berikan juga keadilan untuk mereka,\" tegas Dempo. Ditambahkan anggota Komisi IV DPRD Provinsi lainnya, Dr. H. Imron Rosyadi, M.Si, untuk gaji honorer ini, DPRD dan Pemprov sudah menganggarkannya. Dalam perbulan, gaji minimal Rp 1 juta perorang. \"Kita menekankan tidak ada lagi yang dibawah itu. Kalau terkait SK kita bakal sampaikan, agar tidak ada lagi honorer ini dilakukan pergantian,\" ujar Imron. Sedangkan terkait pengangkatan jadi PNS, pihaknya sudah mengkaji yang terkadang diwarnai perdebatan panjang dengan Pemerintah. Harapannya supaya honorer K2 ini diprioritaskan pengangkatan menjadi PNS. \"Namun ini tetap kita perjuangkan, mengingat honorer K2 ini ada di 10 Kabupaten/Kota,\" jelas Imron diamini anggota Komisi IV lainnya, Zulasmi Octarina, SE dan Fitri. Sebelumnya, Perwakilan Honorer K2, Alman Umar mengatakan, di Kota Bengkulu ada sekitr 29 orang honorer K2 lagi yang belum diangkat menjadi PNS. \"Tidak banyak tuntutan kami. Kalau dihitung masa kerja, kalau sudah berkarat kami ini. Karena rata-rata sudah bekerja sejak 2005 lalu,\" demikian Alman yang diketahui mengajar di SMAN 6 Kota Bengkulu. (tux)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: