Komisi III DPRD Provinsi Tunggu Uji Lab Sampel Air Bahang

Komisi III DPRD Provinsi Tunggu Uji Lab Sampel Air Bahang

  • Soal Kematian Penyu
BENGKULU RU - Pasca inspeksi mendadak (Sidak) ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bengkulu dengan kapasitas 2 x 100 Mega Watt (MW) beberapa waktu lalu. Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu belum menyimpulkan apapun terkait kematian belasan Penyu di sekitar pembuangan limbah Air Bahang yang dihasilkan PLTU batu bara di wilayah Kelurahan Teluk Sepang. Ini diakui Ketua Komisi III DPRD Provinsi, Drs. H. Sumardi, MM, Rabu (11/12). \"Saat ini, kesimpulan pasca sidak belum ada karena kita masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel Air Bahang yang kita ambil pada waktu melakukan sidak. Dimana sampel itu kita kirim ke Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui instransi terkait. Yang kita tunggu, juga termasuk hasil uji laboratorium sampel Penyu yang mati,\" ungkap Sumardi. Menurutnya, dalam sidak lalu memang sempat dilakukan uji terhadap Air Bahang bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Bengkulu. \"Uji tersebut menyatakan Air Bahang PLTU masih dalam ambang batas, dalam artian belum mencemari lingkungan. Hanya saja yang menjadi pertanyaan kita itukan, Air Bahang itu memiliki kandungan zat apa saja,\" kata Sumardi. Makanya, lanjut Politisi Golkar ini, pihaknya tetap mengirim sampel Air Bahang untuk uji laboratorium. Sehingga bisa menjawab pertanyaan pihaknya. \"Karena bisa saja kandungan zat pada Air Bahang itu menjadi penyebab kematian Penyu, ikan dan sejumlah biota lautnya di sekitar pembuangan limbah PLTU. Walaupun sebenarnya tidak menutup kemungkinan ada penyebab lain hingga Penyu mati,\" ujar Sumardi. Seperti, sambung Sumardi, Penyu yang mati lantaran kena pancing, jaring, ataupun alat tangkap nelayan. Kemudian bangkainya sengaja dibuang ke sekitar limbah pembuangan PLTU. \"Yang jelas untuk sementara ini, kita tidak ingin menerka-nerka. Bahkan rencana kita tidak hanya Air Bahang, ikan-ikan yang ditemukan mati juga dilakukan uji laboratorium,\" tegasnya. Lebih jauh dikatakannya, disisi lain pihaknya tetap mengingatkan agar PT Tenaga Listrik Bengkulu (TLB) selaku pengelola PLTU, tetap memperhatikan aspek kelestarian lingkungan. \"Apalagi air yang digunakan pihak PLTU tersebut bersumber dari air laut. Saat ini kita masih berpraduga baik dulu, tapi kedepan tidak menutup kemungkinan berubah,\" tandas Sumardi. (tux)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: