Kematian Penyu Dinilai Harus Diinvestigasi Khusus

Kematian Penyu Dinilai Harus Diinvestigasi Khusus

  • Banyak Buih di area limbah PLTU
BENGKULU RU - Hingga saat ini sebanyak 12 ekor Penyu dan biota lautnya ditemukan mati di sekitar wilayah pembuangan limbah Air Bahang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bengkulu berkapasitas 2 x 100 Mega Watt (MW). Dengan fakta itu Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu menyarankan agar kematian Penyu yang merupakan hewan dilindungi, dilakukan investigasi khusus. Total 12 ekor Penyu ditemukan mati, setelah Jum\'at (6/12) pasca Magrib kembali ditemukan 2 ekor Penyu yang mati. Lantaran kondisi telah membusuk, keesokan harinya kedua bangkai Penyu langsung dikuburkan pihak Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung. Disisi lain, Minggu (8/12) area sekitar pembuangan limbah Air Bahang PLTU di Kelurahan Teluk Sepang terlihat buih dalam jumlah yang banyak. Anggota Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu, H. Yurman Hamedi, S.Ip mengatakan, pihaknya sudah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke PLTU. \"Saat sidak limbah Air Bahang kembali diuji pH-nya, dan memang dari hasil ujia masih dalam ambang baku mutu dan diduga belum tercemar. Meskipun demikian, sampel Air Bahang tetap kita ambil,\" kata Yurman. Sehingga, lanjutnya, nantinya di kirim ke Palembang atau Jakarta untuk dilakukan uji laboratorium. Karena sampel belum diketahui secara pasti kandungan-kandungan zat didalamnya. \"Dari hasil sidak nantinya, kita pun bakal menerbitkan rekomendasi. Salah satu diantaranya agar kematian Penyu yang saat ini sudah mencapai 12 ekor dilakukan investigasi khusus,\" tegas Yurman. Jika perlu, sambung Yurman, untuk investigas ini juga dibentuk tim khusus. Sehingga bisa diketahui secara pasti penyebab kematian Penyu, mengingat Penyu itu merupakan salah satu biota laut yang memiliki daya tahan kuat. \"Kita juga mengusulkan agar PLTU memasang CCTV di sekitar lokasi pembuangan limbah Air Bahang,\" ujar Yurman. Disinggung dugaan belum tercemar, Yurman mengatakan, kesimpulan itu bisa jadi. Mengingat pada saat sidak cukup banyak warga yang mancing di wilayah tersebut. \"Sederhana saja, kalau memang tercemar pasti ikan tidak mau berada di daerah itu. Tapi buktinya masih banyak warga mancing dan sebagian besar mereka mendapatkan ikan ketika mancing,\" demikian Yurman. (tux)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: