Pemkab Kerdilkan Pelatihan TOT Didikan Subuh

Pemkab Kerdilkan Pelatihan TOT Didikan Subuh

MUKOMUKO RU- Pemkab Mukomuko melalui Bidang Kesra Setkab Mukomuko selaku panitia penyelanggara, dituding telah mengerdilkan kegiatan pelatihan Training Of Trainer (TOT) Didikan Subuh yang diikuti puluhan guru MDA/ TPA se Kabupaten Mukomuko. Pasalnya kegiatan yang berakhir Sabtu (7/12) kemarin, seluruh peserta tidak mendapatkan Alat Tulis Kertas (ATK) dari pihak panitia. Padahal kegiatan tersebut, bagian dari kegiatan keagamaan untuk mencerdaskan anak bangsa yang ada di daerah ini. “Jadi selama kami mengikuti pelatihan TOT Didikan Subuh, membawa perlengkapan sendiri-sendiri. Karena tidak ada perlengkapan seperti ATK yang disediakan oleh pihak panitia yaitu di Bagian Kesra,” keluh, Ustadz Lubis, dan Ustad Budi, saat menjadi peserta TOT Didikan Subuh, ketika dikonfirmasi kemarin. Tidak tersedianya ATK, ia bersama peserta lainnya sempat mempertanyakan kepada pihak panitia penyelanggara kegiatan. Sebab bersamaan dengan pelatihan TOT Didikan Subuh, juga ada pelatihan Adat dan seluruh pesertanya mendapatkan ATK dari panitia yaitu Bagian Kesra. “Tidak ada salahnya kalau saya dan peserta lainnya mempertanyakan masalah itu kepada panitia. Namun oknum panitia penyelanggara dari Bagian Kesra itu, justru memberikan jawaban yang sangat mengecewakan kami. Oknum itu memberikan jawaban dengan berkata ‘Mereka pelatihan ranah politik anggaranya tinggi. Sementara TOT Didikan Subuh anggaranya rendah’. Itulah jawaban oknum panitia yang saya sendiri tidak tahu namanya. Dalam hati kami, agama direndahkan. Kalau politik diperhatikan,” ketusnya. Menanggapi hal itu, Kabag Kesra Setkab, Sudirman, S.Sos, ketika dikonfirmasi kemarin tidak menampik jika peserta TOT Didikan Subuh tidak mendapatkan ATK. “Kami hanya menjalankan sesuai dengan anggaran yang ada. Dak pernah kami melaksanakan sesuatu jika tidak ada Draf Penggunaan Anggaran (DPA). Soal ATK memang tidak ada untuk peserta TOT Didikan Subuh, namun mereka mendapatkan kaos. Sedangkan peserta pelatihan Adat, mereka mendapatkan ATK tapi tidak mendapatkan kaos. Sekali lagi ditegaskan, kami hanya menyesuaikan dengan mata anggaran yang ada,” demikian, Sudirman. (rel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: