Diduga Asal Jadi, Proyek Pagar Masjid Agung Sudah PHO
MUKOMUKO RU - Akibat dugaan kelalaian pihak terkait dalam melakukan pengawasan di lapangan. Proyek pembangunan pagar Masjid Agung di lingkungan komplek perkantoran Pemkab Mukomuko, disinyalir asal jadi. Terlihat, proyek pemasangan batu alam untuk dinding pagar asal nempel. Mirisnya, pemasangan batu alam tersebut tidak sampai pada sudut tiang pagar sehingga menyisakan celah hingga mencapai 2 – 3 centi meter (CM). Tentu kondisi itu tidak bagus dilihat mata. Tidak hanya pemasangan batu alam yang asal jadi, namun besi stek slop pondasi pagar yang menjulur ke luar tidak dilakukan pemotongan. Jika hal itu dibiarkan, tentu bakal membahayakan bagi orang lain, serta beberapa dugaan yang lainnya. Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mukomuko, Ruri Irwandi, ST melalui Kabid Cipta Karya, M.Zum, ketika dikonfirmasi, Rabu (13/11) siang kemarin, tidak menampik hal itu. Bahkan proyek yang dikerjakan oleh PT Lumintu Sumber Mulya, ada beberapa catatan ketika dilaksanakan PHO tertanggal 1 November 2019 lalu. “Jika tidak salah, ada 7 catatan yang harus dilaksanakan oleh kontraktor. Kami juga akui, ada beberapa item pekerjaan yang butuh penyempurnaan. Dan hal tersebut sudah menjadi catatan PHO,” katanya. Zum menambahkan, beberapa catatan yang harus segera dikerjakan lagi oleh pihak perusahaan tidak hanya pemasangan batu alam di dinding pagar Masjid Agung. Namun hotmix, tanaman yang sudah mati di taman, dan yang lainnya juga masuk dalam catatan. \"Kita sudah meminta kepada pelaksana untuk menyempurnakan cepat,\" katanya. Jika pihak pelaksana tidak melaksanakan yang menjadikan catatan tersebut, bisa saja pihaknya mengambil tindakan tegas dengan tidak memproses pencairan jaminan pemeliharaan sebesar 5 persen dari nilai kontrak. \"Memang mereka (pelaksana) punya waktu enam bulan masa pemeliharaan, tapi kita minta mereka melakukan penyempurnaan di bulan ini juga, atau paling tidak di tahun ini. Katanya, mereka masih ada pekerjaan lain, dan akan mereka selesaikan cepat,\" bebernya. Ditanya prihal pengawasan yang dilakukan pihak PUPR pada saat pelaksanaan, sampai masih ditemukan catatan dan menjadi sorotan masyarakat, Zum mengatakan, bukan tidak dilakukan pengawasan. Akan tetapi, lantaran faktor kesibukan lain sehingga pekerjaan proyek Mesjid Agung ini tidak terawasi dengan detil. \"Bukan tidak diawasi. Mungkin karena kesibukan jadi tidak terawasi secara detil,\" elaknya. (rel)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share:
- 1 Hingga Siang Ini Belum Ada Tim dari BPBD Bengkulu Utara yang Tiba di TKP Korban Tertimbun Tanah Longsor
- 2 Hingga Pagi Ini Korban Tertimbun Tanah Longsor Asal Lubuk Mindai Belum Bisa Dievakuasi, Ini Kendalanya
- 3 Breaking News! Kapal Nelayan Karam Dihantam Ombak di TPI Pasar Palik, 1 Meninggal Dunia
- 4 Tak Melulu Dibuat dari Kentang, Ini Resep Kroket Singkong dengan Keju Lumer
- 5 Hadiri Syukuran Waka 1 DPRD Bengkulu Utara, Cabup Arie dapat Dukungan Penuh dari Dapil I untuk Pilkada 2024
- 1 Hingga Siang Ini Belum Ada Tim dari BPBD Bengkulu Utara yang Tiba di TKP Korban Tertimbun Tanah Longsor
- 2 Hingga Pagi Ini Korban Tertimbun Tanah Longsor Asal Lubuk Mindai Belum Bisa Dievakuasi, Ini Kendalanya
- 3 Breaking News! Kapal Nelayan Karam Dihantam Ombak di TPI Pasar Palik, 1 Meninggal Dunia
- 4 Tak Melulu Dibuat dari Kentang, Ini Resep Kroket Singkong dengan Keju Lumer
- 5 Hadiri Syukuran Waka 1 DPRD Bengkulu Utara, Cabup Arie dapat Dukungan Penuh dari Dapil I untuk Pilkada 2024