Keberadaan Orang Gila Resahkan Masyarakat

Keberadaan Orang Gila Resahkan Masyarakat

MUKOMUKO RU - Ini peringatan penting bagi pemerintah Kabupaten Mukomuko melalui dinas yang terkait, supaya segera melakukan tindakan cepat dan lugas untuk menangani keberadaan orang gila. Pasalnya, keberadaan sejumlah orang gila yang ada di daerah ini sudah sangat diresahkan oleh masyarakat. Seperti keresahan masyarakat yang berdomisili di daerah Danau Nibung Desa Ujung Padang serta Kelurahan Bandaratu Kecamatan Kota Mukomuko. “Minggu (6/10) dini hari tadi (Kemarin, red), kami bersama warga akan melaksanakan sholat subuh di Masjid Miftahul Jannah yang ada di daerah Danau Nibung. Ketika kami akan masuk ke dalam Masjid, di dalam ada seorang ibu-ibu tidur di atas ambal tempat kami sholat. Awalnya kami tidak menyangka, dia bukan orang gila. Tapi ketika kami berusaha membangunkanya, justru orang gila itu malahan ngamuk,”ungkap Eriyanto, warga setempat ketika dikonfirmasi kemarin. Pasca ngamuk, bukannya orang gila itu langsung pergi meninggalkan Masjid. Justru orang gila yang belum diketahui asal usulnya tersebut, kembali tidur di atas ambal. “Karena tidak mau diusir, ya sudah kami biarkan. Dan kami tetap melaksanakan sholat meskipun ada rasa ketakutan tersendiri. Dan kami sangat berharap supaya pihak yang terkait segera menertibkan keberadaan orang gila yang berada di daerah ini. Apalagi keberadaanya itu tidak jauh dari rumah dinas bupati,” jelasnya. Terpisah Kepala Dinas Pol PP dan Damkar Kabupaten Mukomuko, A. Halim, SE, M.Si, ketika dikonfirmasi kemarin tidak menampik infirmasi keberadaan orang gila tidur di Masjid di wilayah Danau Nibung. “Pagi tadi kami dapat laporan, dan atas laporan itu kami langsung turun ke lokasi bersama tim. Namun sangat disesalkan ketika kami ke lokasi, orang gila itu sudah tidak ada lagi di Masjid. Bahkan kami juga sudah berusah mencari dengan menyusuri jalan, tapi tidak kami temukan,” tegasnya. Untuk menjaga ketertiban umum, Halim mengaku akan terus ,menggelar operasi ke lapangan. Pparasi ini tidak hanya menertibkan keberadaan orang gila, naun juga untuk menertibkan keberadaan gelandangan dan pengemis (Gepeng). “Tidak hanya orang gila, tapi keberadaan gepeng juga diresahkan warga. Itulah sebabnya, kegiatan operasi di lapangan sampai sekarang masih kami lakukan. Apalagi sekarang daerah ini sedang memiliki hajat besar yaitu, MTQ tingkat Provinsi. Semuanya harus steril dari orang gila dan gepeng,” demikian Halim. (rel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: