PM Minta Kapolri Investigasi Penembakan Mahasiswa Kendari

PM Minta Kapolri Investigasi Penembakan Mahasiswa Kendari

BENGKULU RU - Pemuda Muhammadiyah (PM) berduka atas meninggalnya mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Halu Oleo, Randi yang merupakan aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), yang diduga akibat terjangan peluru tajam dari aparat kepolisian dalam pengamanan aksi demontrasi. Ini disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) PM, Sunanto dalam press rilisnya yang disampaikan Pimpinan Wilayah (PW) PM Bengkulu, Jum\'at (27/9). \"Kita berharap dan mendesak agar Kapolri dapat memimpin langsung investigasi penembakan terhadap korban (Randi, red). Terlebih setelah mencermati penanganan peserta aksi oleh Polri, terindikasi sudah mengarah pada tindakan brutalitas dengan melakukan penembakan yang ironisnya menggunakan peluru tajam dan dibuktikan adanya korban jiwa,\" ungkap pria yang kerap disapa Cak Nanto. Menurutnya, dugaan tindakan brutal aparat kepolisian terhadap mahasiswa sangat bertentangan dengan peraturan Kapolri No 8 Tahun 2009 tentang implementasi prinsip dan standar hak asasi manusia dalam penyelenggaraan tugas kepolisian RI dan Perkapolri No 16 Tahun 2006 tentang pengendalian massa. \"Maka dari itu, kami PPPM pertama-pertama turut berdukacita yang mendalam atas meninggalnya korban, dan kami menilai cara-cara brutal kepolisian tidak akan bisa meredam aksi, justru dapat memicu gelombang aksi yang lebih besar lagi. Kepolisian harusnya belajar dari sejarah,\" tegas Cak Nanto. Selanjutnya, sambungnya, dugaan penembakan terhadap korban bakal laporkan ke Komnas HAM dan ke Mabes Polri agar diusut tuntas. \"Untuk sementara ini kami menemukan ada pelanggaran prosedur penanganan aksi dan pelanggaran HAM dalam peristiwa ini. Karena itu kami meminta Kapolri memimpin langsung proses investigasi serta menindak secara tegas oknum kepolisian yang bersikap represif,\" katanya. Lebih jauh dikatakannya, agar situasi ini tidak semakin melebar, sebaiknya Pak Presiden mengeluarkan perpu pembatalan UU KPK, karna itulah jalan tengah yang paling mungkin diambil. \"Sekarang saya sedang berada di Kendari dan bakal memimpin langsung proses pemakaman almarhum,\" demikian Cak Nanto. (tux)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: