Kawal Progres Pembangunan Pabrik Minyak Goreng

Kawal Progres Pembangunan Pabrik Minyak Goreng

BENGKULU RU - Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah memastikan bakal mengawal dan memantau progres rencana pembangunan pabrik minyak goreng di Provinsi Bengkulu, tepatnya di Kabupaten Seluma. Ini disampaikan Rohidin yang saat ini masih berada di India, pasca menyaksikan langsung pabrikasi mesin pengolah yang dibuat di Kumar Metal Industries. \"Ini sebuah investasi yang besar, makanya pasti kita kawal dan pantau terus progresnya. Karena kita menyakini jika pembangunan pabrik itu terealisasi dan dapat segera beroperasi, pasti mampu mendorong terjadinya sebuah peningkatan. Baik dari sisi ekonomi, investasi, penyerapan tenaga kerja, dan necara ekspor di Provinsi kita,\" ungkap Rohidin, Selasa (24/7). Menurutnya, selama ini Provinsi Bengkulu hanya bisa mengeluarkan minyak mentah CPO (Crude Palm Oil) saja. Jika pabrik sudah beroperasi, maka yang dikeluarkan barang olahan seperti minyak goreng. \"Apalagi investor dari PT Sudevam Ultratecgreen Indonesia berencana membangun pabrik minyak goreng dengan teknologi tercanggih,\" ujar Rohidin. Dimana, lanjut Rohidin, target produksinya memiliki kapasitas 1000 ton perhari. Selain itu investor asal India tersebut juga bakal membangun pembangkit listrik sebesar 50 MW, berbahan limbah pohon sawit. \"Jadi memang perlu kita pastikan kesiapan beroperasinya pabrik. Sejauh ini kita sudah melihat persiapan pembuatan mesin pengolahannya,\" kata Rohidin. Sementara itu, Direktur PT Sudevam Ultratecgreen Indonesia, Lalit Khumar mengatakan, nilai investasinya pembangunan pabrik minyak goreng mencapai Rp 4,5 Triliyun. \"Kawasan Industri yang dibangun mencapai 150 Ha, di Desa Talang Beringin Kecamatan Semindang Alas Maras Kabupaten Seluma ini juga diproyeksikan mampu menyerap tenaga kerja hingga 1.500 orang,\" jelasnya. Lebih jauh dikatakannya, target produksi sewaktu beroperasi 200 ton, dan tahap selanjutnya 800 ton perhari. Sehingga 1000 ton perhari bisa diproduksi. \"Kita juga berkomitmen untuk menjadikan bahan dari wilayah sekitar. Kami juga berjanji agar harga sawit pada petani bisa terjaga minimal Rp 1.000 per Kg. Kalau naik, kita ikut naik kalau turun kita jaga di harga 1000,” singkatnya. (tux)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: