Dispertan Targetkan 840 Sapi Beranak

Dispertan Targetkan 840 Sapi Beranak

MUKOMUKO RU - Melalui program upaya khusus (Upsus) sapi induk wajib beranak (Siwab) di tahun 2019 ini. Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Mukomuko, menargetkan sebanyak 840 ekor induk sapi beranak. Untuk mencapai target ini, Dispertan Mukomuko telah melakukan beberapa upaya dengan mengerahkan seluruh petugas kesehatan hewan di kecamatan. “Seluruh petugas kesehatan hewan yang ada di kecamatan kita kerahkan, supaya target 840 ekor sapi beranak pada program siwab ini tercapai. Karena untuk target tahun ini mengalami peningkatan, jika dibandingkan target tahun 2018 yang lalu sebanyak 726 ekor,” ungkap Kepala Dispertan Kabupaten Mukomuko, Heri Prastyono, S.STP melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Warsiman, S.Pt, ketika dikonfirmasi kemarin. Kendati target pada program siwab mengalami peningkatan di tahun 2019 ini, Warsiman masih sangat optimis bisa tercapai karena mengaca pada tahun sebelumnya, target program upsus siwab ini mampu direalisasikan hingga 200 persen. “Misalnya, untuk target sapi beranak sebanyak 726 ekor. Realisasinya bisa mencapai lebih 1.500 ekor. Itulah pemerintah pusat menaikkan lagi target sapi beranak pada program siwab di tahun ini,” katanya. Sedangkan untuk target induk sapi bunting dalam program upsus siwab, lanjut Warsiman, mencapai 1.050 ekor. Ia yakin, target ini dapat terealisasi dengan baik. Bahkan bisa saja lebih banyak jika dibandingkan dengan tahun yang lalu sebanyak 1.300 ekor. “Kalau untuk target sapi bunting, yakin tercapai. Sementara untuk target inseminasi buatan (IB) yang ditetapkan pemerintah di tahun ini sebanyak 1.500 ekor,” jelasnya. Kendati semua target yang ditetapkan pemerintah optimis tercapai, namun pihaknya memiliki tugas berat untuk mengatasi keberadaan sapi milik masyarakat yang mengalami gagal reproduksi atau majer. “Dari awal Januari sampai sekarang ini, kami sudah menemukan sebanyak belasan ekor induk sapi majer. Dan seluruhnya berada di Kecamatan Air Manjunto. Induk sapi yang majer telah kami obati, dengan harapan bisa produksi seperti induk sapi yang lainnya,” pungkasnya. (rel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: