Harga TBS Merosot, Beban Hidup Makin Berat

Harga TBS Merosot, Beban Hidup Makin Berat

XIV KOTO - Jajaran Pemerintah Desa Lubuk Sanai Kecamatan XIV Koto bersama warga, mengeluhkan turunnya harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit. Pasalnya, hampir seluruh warga berprofesi sebagai petani perkebunan kelapa sawit. Tentu saja, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, warga mengandalkan pendapatan dari penjualan TBS. Kepala Desa Lubuk Sanai, Suharman mengatakan, di beberapa pabrik, harga pembelian sawit mengalami penurunan drastis. Dikatakannya, petani Desa Lubuk Sanai juga mengeluhkan tingginya harga beli pupuk dan harga kebutuhan pokok lainnya. Kondisi ini sangat berpengaruh dengan kehidupan masyarakat setempat. \"Dengan turunnya harga TBS, membuat petani mengeluh karena sawit menjadi prioritas dalam kehidupan masyarakat. Dengan turunnya harga sawit dan naiknya harga bahan pokok, menambah beban hidup masyarakat semakin berat,” ujarnya. Selain itu, petani di wilayah ini juga mempertanyakan penyebab harga jual sawit turun setiap memasuki Ramadhan dan lebaran bahkan harga sawit dalam seminggu, tiga kali mengalami penurunan. Kades mengatakan, mayoritas petani di wilayah ini jarang memberikan pupuk untuk bahan penyubur tanaman kelapa sawit karena pendapatan tidak sesuai dengan pengeluaran. Kades berharap pemerintah dan pihak terkait dapat melakukan langkah-langkah konkret yang berpihak pada petani serta masyarakat. “Kami berharap, kondisi ini tidak berlarut. Semoga pemerintah turun tangan untuk mendorong peningkatan harga jual sawit melalui kebijakan dan langkah konkret,” harapnya. (cw1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: