Tinjau SPBU, Penambahan Kuota BBM Solar Dibutuhkan

Tinjau SPBU, Penambahan Kuota BBM Solar Dibutuhkan

BENGKULU RU - Penambahan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar bersubsidi di Provinsi Bengkulu dinilai memang sangat dibutuhkan, terutama untuk mencegah kelangkaan. Ini disampaikan Asisten II Setdaprov Bengkulu, Hj. Yuliswani, SE, MM disela-sela meninjau sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) wilayah Kota Bengkulu bersama Tim Pengawas Penyaluran BBM, Selasa (16/7). \"Dalam peninjauan tadi (kemarin, red) memang ada penurunan pasokan BBM solar ke sejumlah SPBU oleh PT Pertamina, yang merupakan dampak dari pengurangan kuota oleh BPH Migas. Tapi setelah melihat panjangnya antrian, mulai hari ini PT Pertamina mulai menambah pasokan. Seperti di SPBU KM 6,5 yang awalnya hanya 8 ton, menjadi 16 ton,\" ungkap Yuliswani. Tapi, lanjut Yuliswani, di SPBU KM 8 Kota Bengkulu pasokan tetap 8 ton. Jika mengacu pada penjelasan sopir, kondisi antrian panjang BBM solar ini hanya terjadi di Provinsi Bengkulu saja. \"Sedangkan di daerah lain, seperti Provinsi Lampung tidak sama sekali. Makanya kita menilai memang perlu ada penambahan kuota BBM jenis solar ini,\" ujarnya. Menurutnya, tahun lalu kuota BBM solar bersubsidi untuk Provinsi Bengkulu ini berada diangka 96 ribu Kilo Liter (KL). Karena kuota itu tidak mencukupi, pihaknya mengusulkan tambahan kuota menjadi 114 ribu KL. \"Tapi faktanya yang diakomodir BPH Migas hanya 82 ribu KL. Maka dari itu kitapun kembali mengusulkan, setidak-tidaknya menyamai kuota tahun lalu,\" kata Yuliswani. Disinggung ketidakhadiran pihak PT Pertamina dalam peninjauan, Yuliswani menyampaikan, kemarin (Senin, red) Sales Retail PT Pertamina mengatakan tidak bisa ikut lantaran ada rapat di Palembang. \"Tapi yang terpenting kebijakan-kebijakan hasil rapat kemarin, kita harapkan juga disampaikan pada PT Pertamina di Palembang,\" harapnya. Ia menambahkan, dalam peninjauan sejauh ini tidak ditemukan adanya indikasi penyimpangan terhadap BBM bersubsidi solar yang mengalai kelangkaan. \"Sepeti indikasi penimbunan melalui tanki modifikasi. Tapi kalau ada, dan bagi masyarakat yang melihat silakan lapor pada penegak hukum secara langsung agar bisa ditindak,\" tegasnya. Sementara itu, Ketua Gapabara yang juga Ketua Dewan Perimbangan Aptrindo Provinsi Bengkulu, H. Yurman Hamedi mengaku, terkait ketersediaan BBM solar bersubsidi ini pihaknya masih menunggu hingga besok (hari ini,red). \"Kita tidak tahu, jika besok masih saja sulit mendapatkan BBM solar, maka tidak menutup kemungkinan para sopir truck turun kejalan,\" singkat Yurman yang turut dalam peninjauan. (tux)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: