Harga Karet Tembus Rp 9.000 Perkilogram

Harga Karet Tembus Rp 9.000 Perkilogram

MUKOMUKO RU - Terhitung Senin (8/7) hari ini (Kemarin, red), harga karet kembali naik dan menjadi Rp 9.000 perkilogramnya. Hanya saja, harga itu berlaku di wilayah Kecamatan Air Rami dan sekitarnya. Sedangkan untuk wilayah Kecamatan V Koto dan sekitarnya, hanya sebesar Rp 8.000 perkilogramnya. “Setiap wilayah, harganya berbeda. Untuk wilayah Air Rami, harganya mulai Rp 8.000 – 9.000 perkilogram. Untuk wilayah V Koto dan sekitarnya, Rp 7.000 – 8.000 perkilogram. Harga karet ini tergantung dari kualitas karet itu sendiri,” ungkap Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Heri Prastyono, S.STP melalui Kabid Perkebunan, Eri Siagian, S.Hut, ketika dikonfirmasi kemarin. Ia memprediksi, untuk harga karet masih berpeluang untuk naik. Bahkan bisa tembus Rp 10.000 perkilogram. Jika harga bisa mencapai titik manimal Rp 10.000 ribu perkilogram, dipastikan petani kebun karet yang ada di daerah ini akan berkehidupan sangat cukup. “Ini dapat dipastikan, perekonomian akan mapan. Jangankan Rp 10.000 perkilogramnya, bisa mencapai rata-rata Rp 9.000 perkilogram saja, akan mendorong perekonomian masyarakat dari sektor perkebunan karet. Semoga terus menaglami kenaikan hingga di atas Rp 10.000 perkilogram,” harapnya. Sedangkan untuk harga sawit sendiri, hingga hari ini (kemarin, red) belum ada perubahan yang sangat signifikan untuk naik. Untuk harga sawit di pabrik PT Sapta sebesar Rp 845 perkilogram, PT KSM sebesar Rp 970 perkilogram, PT AMK sebesar Rp 970 perkilogram, PT S3 sebesar Rp 940 perkilogram, PT SAP sebesar Rp 950 perkilogram, dan PT KAS sebesar Rp 970 perkilogramnya. Sedangkan PT DDP sebesar Rp 1.010 perkilogram, PT BMK sebesar Rp 1.090 perkilogram, PT USM sebesar Rp 970 perkilogram, dan PT GSS sebesar Rp 1.060 perkilogramnya. “Itulah harga sawit sekarang. Memang ada kenaikan sebesar Rp 30 perkilogram, khususnya di pabrik milik PT BMK. Yang selebihnya masih harga lama,” ujarnya. (rel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: