DAS TAP Kian Memprihatinkan

DAS TAP Kian Memprihatinkan

TAP RU - Kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) di wilayah Kecamatan Tanjung Agung Palik (TAP) kian memprihatinkan. Salah seorang tokoh masyarakat wilayah setempat, Adiyanto menyebutkan, hampir seratus persen DAS di Kecamatan TAP sudah mengalami kondisi kritis. \"Kami perkirakan, kerusakan DAS ini sudah mencapai 90 persen,\" ujarnya. Ia juga membeberkan jika kondisi sungai kini airnya sudah keruh dan ekosistem di dalamnya dikhawatirkan menghilang. Bahkan, sepanjang bantaran sungai itu kini telah mengalami erosi yang membuat aliran sungai kian meluas. \"Sungai yang sebelumnya hanya selebar kurang lebih 50 meter. Kini sudah menjadi ratusan meter lebarnya,\" jelas pria yang juga merupakan Ketua Gapoktan TAP itu. Dugaan sementara, percepatan kerusakan DAS TAP itu terjadi lantaran banyaknya aktifitas pertambangan material sungai, yang kondisinya hampir ada di setiap desa di sepanjang sungai TAP itu. \"Kami ketahui jika memang banyak faktor yang menyebabkan DAS itu rusak. Namun, itu prosesnya tak secepat jika ada aktifitas pertambangan seperti saat ini,\" ujarnya. Dirinya berharap, hal ini menjadi perhatian serius oleh pemerintah agar kerusakan DAS di Kecamatan TAP tidak semakin parah. \"Harapan kami, izin pertambangan di DAS jangan di perpanjang lagi. Karena kondisinya kian mengkhawatirkan bagi kehidupan masyarakat,\" terangnya di dampingi oleh sejumlah warga setempat. Salah satu dampak yang terjadi akibat kerusakan DAS ini, kata Adiyanto, potensi kerawanan banjir, tanah longsor serta pasokan air lahan perswahan masyarakat menurun. Senada juga disampaikan Kades Alun Dua, Toto Hermanto yang mengaku prihatin atas kondisi DAS di sepanjang sungai TAP itu. \"Pemerintah daerah dan provinsi kami harapkan segera melakukan evaluasi kesehatan DAS dengan memberikan perlindungan dan pemanfaatan DAS sesuai kemampuannya. Jika hal tersebut tidak segera dilakukan, maka TAP akan segera mengalami kerusakan lingkungan yang lebih parah lagi,\" tandasnya. (sfa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: