Gizi Buruk, 173 Anak di Lebong Menderita Stunting

Gizi Buruk, 173 Anak di Lebong Menderita Stunting

TUBEI RU - Berdasarkan Elektronik Pencatat Pencapaian Gizi Berbasis Masyarakat(EPPGBM), ternyata dari 1.542 anak yang tercatat di 14 Puskesmas yang ada di Kabupaten Lebong diketahui 173 anak atau 11,3 persen di antaranya menderita stunting atau tumbuh kembang yang buruk akibat dari kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebong, Rachman, SKM menjelaskan, sesuai dengan hasil entry EPPGBM, dalam masa pertumbuhan anak ada 3 hal yang menjadi penilaian diantaranya metode Berat Badan Menurut Umur (BBU), Tinggi Badan Berumur(TBU) dan Berat Badan Menurut TinggiBadan (BB/TB). Namun, dalam menilai kasus stunting di Lebong, pihaknya menggunakan metode TBU. \"Stunting ini adalah kondisi di mana tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang seusianya. Penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan hingga masa awal anak lahir yang biasanya tampak setelah anak berusia 2 tahun,\" katanya. Diakuinya, pengumpulan data ini tidak sepenuhnya dilakukan secara online karena masih terkendala jaringan. Sehingga, pengumpulan data ini beberapa diantaranya dilakukan secara offline. \"Ada beberapa kendala yang dihadapi, seperti jaringan termasuk juga bayi belum memiliki NIK. Sehingga pendataan pun kita lakukan secara offline,\" lanjutnya. Meski demikian, dirinya mengaku jika jumlah anak penderita stunting di Lebong ini masih berada dibawah standar nasional yakni 20,4 persen dari jumlah 4595 anak. Sedangkan, penderita pendek hanya terdapat 7,6 persen dan sangat pendek 12,8 persen. Standar yang ditetapkan oleh nasional tahun 2018 lalu adalah 30,8 persen sedangkan untuk bayi diatas dua tahun sesuai standar tahun 2018 adalah 29,9 persen. \"Kalau dibawah dua tahun masih bisa diobati, namun kalau diatas dua tahun stunting akan menjadi permanen dan juga mengganggu kecerdasan pada anak sehingga memiliki perubahan nantinya,\" singkatnya. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: