Diduga Terkait MTQ, Kabag Kesra Digeser
MUKOMUKO RU - Belum diketahui pertimbangan dan penyebabnya, hingga Bupati Kabupaten Mukomuko, H Choirul Huda, SH, mengambil tindakan tegas dengan menggeser Kabag Kesra Setkab Mukomuko, Medi Hartono, S.Pdi, dalam mutasi jabatan, Selasa (25/6) pagi kemarin. Posisi Medi, digantikan oleh Drs H Ansari yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Dinsos. Namun muncul dugaan, penggeseran jabatan Kabag Kesra itu ada kaitan dengan kegiatan MTQ yang bakal dilaksanakan, Oktober 2019 mendatang. Pasalnya, kegiatan MTQ yang bakal dihadiri ribuan peseta itu, hanya tinggal 4 bulan lagi. Namun hingga di akhir Bulan Juni, belum ada gebrakan nyata yang dilakukan oleh Pemkab Mukomuko melalui panitia penyelenggara Bagian Kesra. Hanya saja, dugaan leletnya Bagian Kesra dalam mengambil langkah konkret menghadapi pelaksanaan MTQ Oktober mendatang, dibantah langsung oleh Sekda Kabupaten Mukomuko, Drs H Marjohan, ketika dikonfirmasi kemarin. Sekda menjelaskan, mutasi jabatan yang dilakukan oleh Bupati itu bagian untuk memotivasi percepatan seluruh kegiatan yang sudah diprogramkan oleh Pemkab Mukomuko. Bupati ingin, seluruh rencana kegiatan dapat berjalan lancar tanpa adanya masalah dan kendala. “Untuk percepatan realisasi seluruh kegiatan ini, Bupati mengambil upaya untuk melakukan mutasi terhadap pejabatnya. Khusus untuk Kabag Kesra yang ikut kena mutasi, bukan karena lelet menghadapi kegiatan MTQ. Tapi pak Bupati ada pertimbangan lain, hingga yang bersangkutan dimutasi ke jabatan baru sebagai Sekretaris Dinas Sosial,” tegasnya. Selain memutasi 2 orang pejabat eselon III yaitu Medi Hartono dan Ansari, bupati juga melantik 11 orang pegawai eselon IV di jajaran Dinas Dukcapil. Hanya saja, dalam pelantikan tersebut, hanya ada 9 orang pegawai eselon IV yang hadir lantaran 2 orang lainnya sedang melaksanakan Dinas Luar (DL). “Untuk yang tidak hadir dalam pelantikan ini, akan kita lantik dalam sehari dua hari ini. Intinya dalam Minggu ini, seluruhnya sudah klear dan tidak ada lagi yang belum dilantik,” katanya. Khusus untuk pegawai yang kena mutasi hari ini (Kemarin, red), diingatkan supaya tetap bisa mengemban tugas dengan sebaik-baiknya sebagai pelayana masyarakat. Begitu juga terkait mutasi yang dilaksanakan itu, Marjohan juga menjelaskan sebuah hal biasa dalam susunan birokrasi pemerintahan. “Itu hal yang wajar. Intinya tidak ada pegawai atau pejabat yang abadi dalam menduduki sebuah jabatan. Dan tidak ada bahasa Bupati tidak senang langsung memutasi pegawainya. Bahasa itu tidaklah benar. Jadi saya harapkan, pejabat yang dimutasi ini jangan salah beranggapan,” demikian Marjohan. (rel) /
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: