Nasib Pembangunan Bendungan Tak Tuntas Belum Jelas

Nasib Pembangunan Bendungan Tak Tuntas Belum Jelas

TAP RU - Pelaksanaan pembangunan bendungan irigasi\"\" persawahan di Kecamatan Tanjung Agung Palik (TAP) yang berada di Desa Sengkuang, kembali dipertanyakan warga. Pasalnya, dalam pelaksanaan pembangunan yang dianggarkan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Pemkab Bengkulu Utara pada tahun 2017 lalu dengan total anggaran Rp 4,9 Miliar tidak berhasil dituntaskan. Kepala Desa Sengkuang, Halimunasir ketika dibincangi RU mengatakan, berdasarkan keterangan lisan yang disampaikan oleh pihak PUPR Kabupaten BU, tahun 2018 lalu. Pada tahun 2019 ini pembangunan bendungan irigasi itu akan dilanjutkan lagi. \"Namun sampai sekarang kami belum mendapatkan kepastian pembangunanya,\" ungkap Kades. Padahal, kata Kades hampir sebagian besar masyarakat terus mempertanyakan terkait tindak lanjut pembangunanya kapan bakal dilakukan lagi. Sebab, dikatakan Limun begitu pria ini akrab disapa, kondisi bendungan terus mengalami pendangkalan dan lahan perkebunan masyarakat terus tergerus erosi sungai akibat pembangunan bendungan yang tak tuntas ini. \"Sesuai dengan perjanjian awal. Material batu koral di tengah sungai dikembalikan ke pingir lagi untuk menimbun jalur pengalihan arus sungai. Namun karena pembangunanya mandek maka hal itu hingga saat ini belum dilaksanakan,\" jelasnya. Ditambahkan Kades, beberapa kerusakan irigasi saat ini juga sudah mulai banyak terlihat. Seperti halnya, mengalami keretakan dan juga ambrol pada bangunan yang ada. \"Mulai rusak karena mungkin pembangunanya yang tidak dilaksanakan dengan tuntas,\" ujarnya. Sementara itu, Rudi salah satu warga setempat mengaku merugi karena atas pembangunan bendungan yang tak tuntas itu. \"Kerugian secara langsung yaitu lahan dan tanam tumbuh di sekitarnya habis karena hanyut terbawa arus sungai. Semestinya ada penimbunan ulang di jalur pengalihan sungai yang dilakukan pihak kontraktor sebelumnya,\" keluh pria ini. Terpisah, Ketua Gapoktan TAP, Adiyanto mengaku sangat berharap pelaksanaan pembangunan bendungan irigasi itu dilanjutkan secara tuntas. \"Kami khawatir dengan pembangunan yang tak rampung ini berdampak pada pasokan air persawahan petani menurun. Karena air irigasi ini sangat penting bagi lahan persawahan,\" tandasnya. (sfa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: