Pengembangan Tanaman Jagung Sulit Tercapai

Pengembangan Tanaman Jagung Sulit Tercapai

MUKOMUKO RU - Dipastikan, program pengembangan tanaman jagung seluas 2.500 hektar, sulit dilaksanakan. Pasalnya, Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Mukomuko belum dapat mencari calon peserta dan calon lokasi (CPCL) untuk pengembangan tanaman jagung di tahun 2019 ini. “Bagaimana kami tidak kesulitan mencari lahan ini, kalau lahan untuk pengembangan tanaman jagung juga lahan tanaman padi. Kalau lahan tersebut ditanami padi maka lahan untuk tanaman jagung menjadi berkurang,” ungkap Plt Kepala Dispertan Kabupaten Mukomuko, Heri Prastyono, S.STP melalui Kabid Pertanian dan Holtikultura, Wahyu Hidayat, S.Hut, ketika dikonfirmasi kemarin. Diketahui, tahun ini Pemkab Mukomuko kembali mendapatkan bantuan dana dari pemerintah pusat untuk pengembangan tanaman jagung seluas ribuan hektar milik petani di wilayah ini. Luas lahan pengembangan tanaman jagung pada tahun ini, kata dia, meningkat jika dibandingkan luas lahan untuk pengembangan tanaman jagung pada tahun sebelumnya yakni seluas 1.000 hektare. Ia menyatakan, mayoritas lahan tanaman jagung milik petani di daerah ini merupakan lahan untuk tanaman padi. Sehingga lahan untuk pengembangan jagung, berkurang apabila lahan ditanami padi. Pihaknya mengaku, baru mendapatkan CPCL lahan untuk pengembangan tanaman jagung di lahan seluas 500 hektare. “Yang baru selesai CPCL sekitar 500 hektar. Sesuai jadwal yang ditetapkan pemerintah, akhir bulan Januari yang lalu harus selesai. Tapi beruntung, kami masih diberikan waktu perpanjangan untuk melakukan CPCL. Meskipun kami akui sangat sulit, namun kami akan tetap berusaha untuk mencarinya. Ya harapan kami target 2.500 hektar lahan pengembangan tanaman jagung dapat terealisasi dengan baik,” pungkasnya. (rel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: