Polisi Tambal Jalan, Truk Nyaris Terjun

Polisi Tambal Jalan, Truk Nyaris Terjun

PUTRI HIJAU RU - Kerusakan jalan di Jalinbar Sumatera tepatnya di Desa Kota Bani Kecamatan Putri Hijau, makin membahayakan pengendara yang melintas dan kerap memicu kecelakaan. Demi menciptakan rasa nyaman di wilayah hukumnya, Kapolsek Putri Hijau, AKP Ahmad Musrin Muszni, SH, SIK, mengambil inisiatif, menyikapi kerusakan jalan nasional di depan Terminal Putri Hijau itu dengan melakukan kegiatan tambal sulam. Kegiatan ini dilakukan Kapolsek bersama personelnya dengan menimbun lubang jalan menggunakan cor semen. Diakui Kapolsek, tambal sulam difokuskan ke titik kerusakan terparah dan kerap menimbulkan korban kecelakaan. \"Kita prihatin dengan kondisi jalan nasional di sepanjang Desa Kota Bani ini, kerap menimbulkan kecelakaan. Sementara, belum ada perhatiandari pemerintah yang bisa dilakukan untuk menyikapi kerusakan jalan ini. Saya bersama anggota turun ke jalan, melakukan penimbunan titik kerusakan terparah seperti di depan Terminal Putri Hijau. Semoga kerusakan jalan ini segera mendapat perhatian dari pemerintah,\" tandas Kapolsek. Truk Nyaris Terjun Bebas SEMENTARA itu, laka tunggal terjadi di wilayah KM 77 Dusun Pemandi Desa Urai tepatnya di jalan yang terputus akibat abrasi air. Sekitar pukul 08.00 WIB pagi Rabu kemarin, dump truck warna merah dengan Nopol BD 8077 NZ melaju dari arah Bengkulu - Ketahun, nyaris terjun bebas ke laut. Beruntung, insiden yang sempat membuat warga Pemandi spot jantung itu, tidak sampai terjadi karena sopir yang belum diketahui identitasnya itu, mengerem laju kendaraan yang dikemudikan. Alhasil, insiden ini hanya menyebabkan ban bagian depan tergantung di jurang. Menurut pengakuan saksi mata di lokasi kejadian,Gus Anwar, juga pengasuh Ponpes Darunnaja Pemandi, insiden laka tunggal itu disebabkan minimnya rambu peringatan di jalur abrasi. Sehingga kendaraan yang melaju dari arah Bengkulu menuju ke Ketahun, tidak menyangka jika jalan di depannya, sedang terputus. \"Untugnya, sopir konstentrasi dan mengerem kendaraanya. Kalau tidak, mungkin mobil dan sopirnya sudah terjun bebas ke jurang yang memiliki kedalaman sekitar 20 meter itu. Insiden ini terjadi karena sopir tidak melihat rambu peringatan di sekitar lokasi abrasi. Sehingga sopir menganggap tidak terjadi apa-apa di jalan yang dilintasinya itu. Tidak ada korban dalam peristiwa ini. Hanya saja, posisi ban depan menggantung di bibir jurang dan segera dievakuasi dengan bantuan rekan sopir angkutan lainnya,\" demikian Anwar. (sig)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: