Ancaman Golput di Jalan Tak Bertuan

Ancaman Golput di Jalan Tak Bertuan

ARGA MAKMUR RU - Klimak sabar yang berujung ancaman golput 4 desa di Kecamatan Batiknau dan Ketahun yakni Desa Air Lakok, Serangai dan Urai, agaknya belum menemui jalan terang. Sampai saat ini, status jalan yang ditinggal negara sejak 2016 itu, masih tak bertuan. Aswari, warga Desa Serangai Kecamatan Batiknau, kepada Radar Utara mengaku sangat kecewa. Seolah-olah, kata dia, pemerintah memarjinalkan masyarakat pesisir. Dia meminta otoritas terkait, tidak malah saling lempar soal pembangunan. Dia ingin, para pejabat di level daerah lebih \"melek\" atas permasalahan yang terjadi di masyarakat. Bukan justru, memperdebatkan soal status. Meski, dia sendiri memandang perlunya kepastian status atas asset negara yang saat ini, rusak parah. \"Kami ini rakyat. Harus dengan siapa lagi, kami mengadu. Coba lihat betul, jalan kami. Rusak, amblas. Apa harus ada korban jiwa dulu, baru terketuk hati para pemimpin,\" keluh Aswari dengan mimik kesalnya. Ancaman Golput, kata dia, adalah ungkapan atas kekecewaan rakyat yang semestinya cepat disambut pemerintah. \"Ini jika para petinggi mengerti, keluhan kami,\" ketusnya. Kepala Bapeda Bengkulu Utara (BU), Ir Siti Qoriah, MM, menjelaskan, sampai saat ini daerah masih mengejar soal kepastian jalan sepanjang 4 kilometer yang sebelumnya berstatus jalan negara tersebut. Ini artinya, jalan tersebut masih tak bertuan. \"Sebelumnya status jalan itu, jalan negara. Makanya, kami pun di daerah menunggu atas kepastian status terkini. Soal anggaran pembangunan, bukan berarti diabaikan. Tapi memang anggaran di daerahnya yang minim. Tapi untuk lebih validnya, langsung ke OPD teknis saja,\" tukas Siti. (bep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: