Data Penerima Rastra Minta Direvisi

Data Penerima Rastra Minta Direvisi

LAIS RU - Penyaluran bantuan sosial beras sejahtera (rastra) yang digelontorkan Kementerian Sosial, dinilai berpotensi menimbulkan kecemburuan sosial. Penyebabnya, data penerima yang digunakan adalah data tahun 2015. Saat disinkronkan di lapangan, tidak sedikit ditemukan warga penerima bantuan yang justru dalam kondisi ekonomi menengah. Sementara warga kurang mampu yang seharusnya menjadi penerima tidak masuk daftar penerima bantuan. Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD) Kecamatan Lais, Syahmembi Kurniawan mengatakan, program beras sejahtera yang digulirkan pemerintah sebenarnya baik dan sangat membantu masyarakat. Namun, kata dia, penyaluran bantuan ini sangat rawan konflik dan gesekan antar warga. Mengingat, data penerima bantuan sosial ini tidak diperbaharui sehingga ada yang tak tepat sasaran. “Memang kejadian seperti ini tidak heran lagi, hampir setiap ada program bantuan baru, data penerimanya tidak tepat sasaran,” ujarnya. Hal ini, membuat pemerintah desa kebingungan. Pasalnya, selama ini dalam urusan pendataan penerima, pemerintah desa tidak tahu-menahu. Sementara warga pasti melakukan protes dan kekecewaannya pada pemerintah desa. Untuk itu, diperlukan sinkronisasi antara data pemerintah desa dan data petugas. Dengan begitu, perbaikan data akan terjadi dan bantuan rastra bisa lebih tepat sasaran. “Kami sudah lakukan pendataan lagi bersama PKH. Mudah-mudahan ke depannya dalam penyalurannya tidak ada lagi yang tidak tepat sasaran. Dan bantuan sosial beras sejahtera ini bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Karena bantuan seperti ini rentan terjadi gesekan masyarakat” tandasnya. (jho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: