Pengelolaan Kopi Pasca Panen Masih Jadi Kendala

Pengelolaan Kopi Pasca Panen Masih Jadi Kendala

  • Eko: SDM Harus Ditingkatkan
BENGKULU RU - Kopi yang merupakan salah satu komoditas unggulan di sejumlah daerah di Provinsi Bengkulu dinilai masih terkendala dalam pengembangannya, terutama soal pasca panen. Padahal kopi merupakan suatu komoditi yang sangat menjanjikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani kopi di Bengkulu. Mendes PDTT RI, Eko Putro Sandjojo mengatakan, potensi kopi di Indonesia ini tidak perlu diragukan lagi. Karena ditingkat nasional Indonesia masuk dalam 5 besar negara pengekspor kopi. \"Yang mana didalamnya tentu saja termasuk Provinsi Bengkulu, sebagai salah satu daerah di Indonesia yang merupakan penghasil kopi,\" ungkap Eko. Hanya saja, lanjut Eko, di Bengkulu ini yang menjadi kendala salah satunya pengelolaan pasca panen, yang dipengaruhi tingkat Sumberdaya Manusia (SDM) untuk menghasilkan kopi berkualitas. \"Padahal sekarang ini kopi sudah termasuk gaya hidup, yang tentu saja sebuah momen untuk meningkatkan perekonomian masyarakat penghasil kopi,\" katanya. Menurutnya, dalam hal ini tentunya penting mempertahankan atau mewujudkan kopi berkualitas, dimana pengelolaan pasca panen merupakan salah satu faktor penentu. \"Maka dari itu masyarakat yang merupakan petani kopi harus ditingkatkan SDM-nya. Dari kopi ini juga diyakini dapat melahirkan peluang kerja baru bagi masyarakat,\" ujar Eko. Lebih jauh dikatakannya, maka dari itu kedepan pihaknya selaku Kemendes PDTT bakal bekerjasama dengan Starbucks untuk meningkatkan SDM petani. \"Supaya dalam penanganan pasca panen kopinya memenuhi standar. Sehingga nantinya dapat memberikan nilai tambah lagi bagi petani,” demikian Eko diwawancarai disela-sela kegiatan Kampung Kopi Bengkulu, Kamis (7/2). (tux)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: