Gempar Tabloid “Indonesia Barokah”, Waspadai Upaya Propaganda

Gempar Tabloid “Indonesia Barokah”, Waspadai Upaya Propaganda

  • Titik Tujuan BU Dipantau
ARGA MAKMUR RU - Gempar penyebaran masif dari Radaksi Tabloid \"Indonesia Barokah\" yang nyatanya nyaris beredar di tiga kecamatan di Bengkulu Utara (BU) yakni Putri Hijau, Ketahun dan Padang Jaya, namun urung lantaran distop manajemen pusat PT Pos Indonesia, menyisakan sorotan atas beberapa titik yang sempat disampaikan manajemen Pos Bengkulu, dimana ada 23 paket dengan tujuan Padang Jaya dan 76 paket tujuan Ketahun. Kapolres BU AKBP Ariefaldi Warganegara, SH, S.Ik, MM kepada Radar Utara, menegaskan, permasalahan peredaran tabloid ini menjadi fokus serius polisi. Meski mengaku lebih menunggu petunjuk atasan terkait hal ini, Kapolres menyampaikan, pihaknya pun memantau titik tujuan dari paket tabloid yang tengah membuat gempar secara nasional itu. \"Intinya kita lebih kepada upaya melakukan pencegahan dan menciptakan kondusifitas di daerah dan merupakan tugas bersama,\" kata Kapolres kemarin. Dia juga menyampaikan, upaya terpenting saat ini adalah memastikan, tabloid yang ditegaskan Dewan Pers, bukan merupakan produk jurnalistik, sehingga tidak bisa disikapi atau ditindaklanjuti dengan Undang-Undang Pers itu, tidak menyebar di masyarakat. Setidak-tidaknya, kata dia, ditempat tujuan yang sudah dituliskan dalam 6 paket yang terdeteksi di Kantor pos Kecamatan Putri Hijau, Ketahun dan Padang Jaya tersebut. \"Waspadai upaya propaganda, baik melalui tulisan, postingan hingga hoax di media sosial yang merupakan musuh kita bersama,\" pesannya. Terpisah, Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu BU, Tri Suyanto, SE, tidak menyangkal perihal penegasan sikap dari Dewan Pers yang merupakan lembaga etik jurnalistik itu, sudah menyampaikan sikapnya. Pada intinya, tabloid yang tengah membuat heboh itu, hanya bisa ditindaklanjuti secara hukum pidana. Dengan catatan, adanya laporan dari pihak yang berkeberatan. \"Jelasnya untuk tabloid Indonesia Barokah yang masuk BU itu, belum sempat edar,\" pungkasnya. (bep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: