Genjot Partisipasi Bersama Sahabat RD
ARGA MAKMUR RU - Sahabat Relawan Demokrasi (RD), saat ini tengah direkrut oleh KPU Bengkulu Utara (BU). Tugasnya, menyosialisasikan arti pentingnya pemilu kepada masyarakat. Karena pemilu bukan sebatas ajang memilah atau memilih, tapi merupakan langkah demokrasi tertinggi dalam menyampaikan amanah rakyat, untuk memilih duta-duta wakil rakyat dan pemimpin. Divisi Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat KPU BU, Rama Diandri, S.IKom, kepada Radar Utara mengatakan, Sahabat RD sendiri, merupakan salah satu strategi KPU dalam menyosialisasikan pentingnya pemilu kepada masyarakat. Langkah-langkah serupa, kata Andre, sapa akrabnya, juga sudah dilakukan KPU menyosialisasikan langsung kepada masyarakat soal pemilu dan kepemiluan. \"Tahapannya masih perekrutan,\" kata Andre dihubungi koran ini, kemarin. Perekrutan Sahabat RD, lanjut dia, nantinya KPU akan menetapkan 55 orang yang akan menjadi corong pemilu kepada masyarakat. Para sahabat RD sendiri, akan bertugas selama 3 bulan dengan honor Rp 750 ribu per bulannya. \"Ada beberapa persyaratan, agar bisa menjadi Sahabat RD. Salah satunya terdaftar sebagai pemilih,\" tukas mantan Pemred Surat Kabar Harian Divisi 2 Jaringan Jawa Pos Grup itu. (bep)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share:
- 1 Panduan untuk Pemula, Ini Syarat dan Cara Daftar TikTok Affiliate
- 2 Kesaksian Mengejutkan Mantan Komandan NASA tentang Fenomena Udara yang Tak Terjelaskan
- 3 Kamu Bisa Buat Chicken Katsu Lezat, Ayam Goreng Tepung Renyah ala Jepang
- 4 Jejak Sejarah Bumi, Menyingkap Keberadaan Hutan Purba di New York
- 5 Fenomena Terra Infinita, Ketika Fiksi Menciptakan Konspirasi dan Perbincangan di Media Sosial
- 1 Panduan untuk Pemula, Ini Syarat dan Cara Daftar TikTok Affiliate
- 2 Kesaksian Mengejutkan Mantan Komandan NASA tentang Fenomena Udara yang Tak Terjelaskan
- 3 Kamu Bisa Buat Chicken Katsu Lezat, Ayam Goreng Tepung Renyah ala Jepang
- 4 Jejak Sejarah Bumi, Menyingkap Keberadaan Hutan Purba di New York
- 5 Fenomena Terra Infinita, Ketika Fiksi Menciptakan Konspirasi dan Perbincangan di Media Sosial