Jembatan Lubuk Mindai Nyaris ‘Makan’ Nyawa

Jembatan Lubuk Mindai Nyaris ‘Makan’ Nyawa

  • Siswi SMP Terjun ke Sungai
KETAHUN RU - Jembatan reot di Desa Lubuk Mindai (LM) Kecamatan Ketahun nyaris memakan korban jiwa. Siswi SMPN 21 BU bernama Usmiatul, putri dari Sutrisno, RT 06/RW 3 dusun I Desa Fajar Baru Kecamatan Ketahun, terjun ke sungai yang berada di bawah jembatan Lubuk Mindai dengan ketinggian mencapai sekitar 7 meter, Rabu (9/1) pagi sekira pukul 07.00 WIB. Informasi yang dihimpun RU, jatuhnya siswi SMPN 21 BU dari atas jembatan Lubuk Mindai ke sungai ini, akibat kendaraan korban yang melintas dari Desa Fajar Baru hendak ke sekolahnya di Desa Karang Pulau, terpleset material papan kayu yang menyisakan lubang pada lantai jembatan. Spontan, korban yang berstatus sebagai pengemudi tunggal itu. Langsung terpelanting dari kendaraan dan terjun ke sungai yang diduga kedalaman airnya mencapai 4 meter. Untungnya, insiden itu cepat diketahui oleh warga setempat yang rumahnya hanya berjarak sekitar 4 meter dari jembatan. Sehingga korban yang sudah berada di aliran sungai dan sempat hanyut beberapa meter itu, segera diselamatkan oleh warga. \"Pelajar ini mau berangkat sekolah. Sampai di jembatan, kendaraannya terpleset dan korban jatuh ke sungai. Saat terjun ke sungai itu, korban sempat hanyut karena tidak bisa berenang. Kami dan warga lainnya berusaha menyelamatkan dan mengevakuasi korban. Alhamdulillah tidak luka, korban hanya mengalami shock akibat terjun dan sempat hanyut ke sungai yang kedalamannya cukup lumayan,\" terang Derwahidin, warga Desa Lubuk Mindai. Derwahidin menyesalkan insiden yang nyaris merenggut nyawa ini. Der pria ini akrab disapa, mendesak pemerintah agar segera memfokuskan perhatian untuk memperbaiki jembatan Lubuk Mindai yang reot dan membahayakan itu. \"Semoga ini bisa menjadi tamparan bagi pemerintah. Kalau sampai ada korban jiwa, siapa yang mau bertangungjawab dan disalahkan?,\" ketus Der, sembari meluapkan kekesalannya kepada pemerintah yang tidak kunjung memberikan perhatian pada jembatan di desanya itu. Terpisah, Kades Lubuk Mindai, Mustika, membenarkan insiden pelajar tercebur ke sungai ketika melintasi jembatan rusak di desanya itu. Mustika mengatakan, kondisi ini yang ia cemaskan dan berharap segera disikapi pemerintah. \"Ini yang kami cemaskan dan khawatirkan, mengapa kami terus mendesak kepada pemerintah provinsi agar membangun jembatan di desa kami. Setiap hari jembatan ini dilewati anak sekolah, pedagang hingga masyarakat umum. Dan hari ini (kemarin, Red) terbukti, pelajar menjadi korban,\" tegasnya. Kejadian ini, kata Mustika, telah dilaporkan ke Gubernur Bengkulu dengan harapan, bisa mengetuk hati Pemprov agar melakukan perbaikan. \"Saya sudah laporkan langsung ke Gubernur. Semoga pemerintah bisa berfikir dan melakukan langkah konkret untuk melakukan perbaikan kepada akses jembatan di desa kami yang sampai hari ini belum direalisasikan,\" pintanya. Ketika dikonfirmasi wartawan koran ini, Kades Fajar Baru, Wagimen, membenarkan pelajar asal desanya yang menjadi korban kerusakan jembatan di Lubuk Mindai ini. \"Itu anak dari warga kami di dusun I. Saat kejadian, korban berangkat sekolah di SMP Karang Pulau. Sampai di jembatan, terpleset dan terjun ke sungai. Kami berharap, insiden ini tidak terulang dan menjadi catatan khusus bagi pemerintah terkait agar melakukan perbaikan pada jembatan di Desa Lubuk Mindai itu,\" desaknya.// Tantawi: Sudah Dialokasikan Anggarannya SEMENTARA itu, Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait diminta segera merealisasikan pembangunan jembatan di desa Lubuk Mindai Kecamatan Ketahun. Ini menyusul kondisi jembatan yang nyaris menelan korban jiwa, setelah Rabu (9/1) sekitar pukul 07.00 WB salah seorang siswa SMPN 21 Bengkulu Utara tercebur ke sungai. \"Tahun lalu sudah dianggarkan tapi tidak dilaksanakan. Tahun ini pun, kembali kita alokasikan anggarannya sekitar Rp 12 miliar, jadi saya minta Dinas PUPR Provinsi dapat segera melaksanakan pembangunan diawal tahun,\" ungkap anggota Komisi III DPRD Provinsi, Tantawi Dali, S.Sos, MM. Menurut Politisi Nasdem ini, sebenarnya rencana pembangunan jembatan Lubuk Mindai dan infrastruktur lainnya sudah bisa dilelang karena evaluasi Kemendagri terhadap APBD Provinsi tahun ini sudah rampung. \"Jadi kita minta jangan ditunda-tunda lagi. Terlebih dikabarkan akibat kondisi jembatan, sudah nyaris menelan korban jiwa tadi (kemarin, red) pagi,\" tegas Tantawi. Disisi lain, Tantawi menerangkan, jembatan tersebut sangat vital perannya bagi masyarakat. Dengan pengalokasian anggaran sekitar Rp 12 Miliar, maka jembatan itu nantinya dibangun permanen. \"Kalau sekarangkan jembatan masih berlantaikan kayu, yang tidak bisa bertahan terlalu lama lantaran lapuk dimakan usia. Makanya kita alokasikan anggaran pembangunan jembatan permanen,\" ujarnya. Sebelumnya, Pemuda setempat, Yusuf Sugiyatno menyampaikan, tadi pagi salah satu siswi SMPN 21 BU yang hendak pergi ke sekolah, sempat terjatuh ke sungai saat melewati jembatan. \"Sewaktu melewati jembatan, motor yang dikendarai rekan siswi sempat out control karena kondisi lantai jembatan yang licin. Sehingga siswa yang dibonceng terjatuh kesungai,\" terangnya. Untung saja, sambung Yusuf, warga yang mengetahui langsung memberikan pertolongan. Sehingga siswi terselamatkan dan akhirnya dibawa pulang ke desa Fajar Baru. \"Dengan kejadian ini kita berharap pemerintah tidak tutup mata dengan kondisi jembatan, dan sebaliknya jembatan yang perannya sangat vital dapat segera dibangun,\" demikian Yusuf. (sig/tux)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: