Nelayan Pasar Palik Keluhkan Kapal Trawl

AIR NAPAL RU - Nelayan tradisional Pasar Palik Kecamatan Air Napal kembali mengeluhkan keberadaan kapal trawl atau pukat harimau dari Kota Bengkulu yang belakangan diketahui masih sering beroperasi di perairan laut Air Napal. Akibat penangkapan ikan dengan trawl itu, nelayan tradisional mengaku terus mengalami penurunan jumlah tangkapan ikan. Ketua Persatuan Nelayan Tradisional Pasar Palik, Rumsman, SP kepada RU mengatakan, nelayan trawl yang hingga saat ini masih terlihat beraktifitas di perairan wilayahnya itu, diminta untuk ditindak sesuai dengan peraturan yang ada. \"Ini jelas melanggar aturan dan harus ditindak tegas,\" ujarnya. Ia juga mengeluhkan keberadaan nelayan trawl ini yang tidak ditindak secara tegas. Pasalnya, beberapa waktu lalu hal ini sudah pernah disampaikan kepada pihak provinsi dan telah ditindaklanjuti oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan agar para nelayan trawl segera ditertibkan dan digantikan dengan alat tangkap yang lebih ramah lingkungan. \"Jika ini terus dibiarkan maka nelayan tradisional seperti kami yang akan menjadi korban karena penghasilan ikan tidak bisa memenuhi ekonomi keluarga,\" keluhnya. Menyikapi hal itu, Rusma juga mengaku dalam waktu dekat ini pihaknya akan kembali menggelar pertemuan bersama Aliansi Nelayan Tradisional Bengkulu (ANTB) untuk meminta kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu kembali melakukan penertiban nelayan trawl. \"Tuntutan kami jelas. Jangan ada lagi nelayan yang menggunakan trawl atau pukat harimau ini. Sebab, aturannya sangat jelas, sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 71 Tahun 2016, Pukat dan Trawl itu dilarang beroperasi,\" pungkasnya. (sfa)

Sumber: