Bakal Dikunjungi Presiden, Puluhan Pedagang Tak Kebagian Lapak
KETAHUN RU - Jelang kedatangan Presiden RI ke Provinsi Bengkulu yang sebelumnya diagendakan untuk meresmikan RS Pratama dan meninjau bangunan Pasar KTM Lagita di Kecamatan Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara. Ternyata masih ada sekitar 30 pedagang di Pasar KTM Lagita yang terpantau tidak kebagian lapak. Hal ini dibenarkan oleh Kepala UPTD Pasar KTM Lagita, H Dullah, saat dibincangi RU, Jumat (11/5) kemarin. Menurutnya, sejak bangunan pasar KTM Lagita selesai dibangun dan diresmikan, seluruh pedagang yang sebelumnya sempat direlokasi ke tempat sementara sudah kembali mengisi bangunan pasar baru di KTM Lagita. Setidaknya, bangunan Pasar KTM Lagita telah menampung 35 pedagang jenis pakain, 12 pedagang daging dan ada ratusan lapak untuk menampung pedagang kelontong, manisan, sayur dan lain sebagainya. Hanya saja, menurut Dullah, khusus untuk lapak yang menampung keberadaan pedagang sayuran ini telah menyusut menjadi sekitar 70 pedagang lagi yang masih bertahan. Hal ini terjadi lantaran beberapa pedagang merasa tidak nyaman dengan kondisi bangunan pasar yang baru dan mendesak pindah ke bangunan pasar lama. Dullah, pun tak menampik desakan yang disampaikan pedagang untuk merehap bangunan pasar lama sudah diterima oleh pemerintah. Meski hingga saat ini tak kunjung direalisasikan. \"Pedagang ini ada yang pindah ke bangunan pasar lama. Tapi Mereka meminta kepada pemerintah untuk menjebol atau merehap ulang bangunan lama. Karena posisi kios di pasar lama tertutup, tidak terbuka seperti di bangunan pasar baru. Desakan itu sudah disampaikan kepada pemerintah. Namun belum bisa dikerjakan sekarang. Nanti menunggu setelah peresmian,\" ujarnya. Sementara ketika disingung soal nasib 30 pedagang yang diduga belum kebagian lapak, Dullah, menegaskan, keberadaan 30 pedagang yang sejauh ini dianggap belum kebagian lapak itu bukan pedagang lokal yang berasal dari Ketahun. Tetapi 30 pedagang itu berasal dari wilayah luar seperti Arga Makmur, Air Muring dan lain sebagainya. Yang lantaran keterbatasan kondisi bangunan yang tidak sesuai untuk menampung barang jualan 30 pedagang ini, maka pedagang ini masih di lokasi jualan yang lama. \"Pedagang yang tak kebagian lapak ini berasal dari luar Ketahun. Barang jualan mereka banyak sekali. Sementara kios yang ada di pasar baru tak cukup untuk menampung barang dagangan mereka. Kalau pun dipaksakan berjualan di bangunan baru. Barang jualan pedagang dari luar ini tidak cukup menggunakan satu kios tentu memakan tempat. Sehingga pedagang tersebut masih kita arahkan ke lokasi lama dan kita beri batasan agar tidak masuk ke Kawasan Pasar KTM Lagita. Bahkan aktivitas pedagang ini hanya sekedar mengejar hari pasar saja, tidak menetap,\" imbuhnya. Lebih jauh dikatakan Dullah, ketika disingung soal persiapan yang sedang Ia lakukan dalam menyambut jadwal kedatangan Presiden RI yang sebelumnya dikabarkan akan meninjau langsung bangunan pasar tersebut, Ia mengaku belum dapat berspekulasi lebih jauh. Menurut Dullah, sampai saat ini belum ada informasi resmi dari pemerintah atau dinas terkait untuk mempersiapkan jadwal kedatangan Presiden. \"Kemungkinan Presiden datang habis lebaran. Sampai detik ini belum ada persiapan khusus yang kami lakukan. Setiap hari yang kami lakukan saat ini adalah rutinitas biasa untuk memantau jalannya kegiatan di pasar berjalan aman dan lancar,\" demikian Dullah. (sig)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: