Indomaret Tak Bisa Masuk BU

Indomaret Tak Bisa Masuk BU

ARGA MAKMUR RU - Ancang-ancang perusahaan waralaba, PT Indomarco Primastama (Indomaret) Grup, masuk ke Bengkulu Utara (BU), sudah mulai tampak. Kepincutnya perusahaan ini ke BU, sudah mulai tampak dan didengar oleh pemerintah daerah. Hanya saja, perusahaan yang kabarnya sudah mulai mencari calon karyawan hingga beberapa titik lokasi di Arga Makmur, dibidik menjadi gerai perdananya itu, dipastikan mengancam eksistensi usaha kecil yang sudah ada di daerah. Terbendung dengan dasar hukum yang belum ada pula, menyebabkan perusahaan itu belum bisa merangsek ke daerah. Ketua Komisi III DPRD BU, Mohtadin, SIP, mengaku sepakat dengan pemerintah daerah yang akan mempersiapkan payung hukum dan dasar operasional berupa peraturan daerah, menyambut ekspansi perusahaan waralaba level nasional, yang mau tak mau mulai merangsek ke daerah-daerah. Politisi PAN ini mengatakan, ancang-ancang yang tengah akan dilakukan oleh Pemda BU, merupakan bentuk tidak antipatinya daerah dalam geliat ekonomi nasional ke daerah, namun tidak mengeyampingkan efek negatif yang harus diantisipasi. \"Karena ekonomi masyarakat harus menjadi perhatian serius. Jangan sampai, basis ekonomi baru, menggerus tatanan ekonomi yang sudah ada,\" tegasnya. Sebelumnya, Kepala Dinas Perdagangan BU, Ir Siti Qori\'ah, MM tidak menampik akan masuknya perusahaan waralaba yang tengah menuai sorot di Kabupaten Kepahiang itu. Mantan Asisten I Setkab BU ini, menegaskan Indomaret dan sejanisnya belum bisa masuk ke daerah ini, sebelum ada dasar hukum resmi yang tegas dari daerah. \"Karena pola bisnisnya harus diatur tentunya,\" kata Siti. Hanya saja Siti belum menegaskan kapan akan dilakukan perumusan produk hukum daerah itu dibuat. Tapi yang jelas, kata Siti, daerah akan membuat produk hukum yang tak hanya mengatur pola bisnis perusahaan waralaba yang mendirikan bisnisnya di BU hingga penyelematan kegiatan ekonomi yang ada di masyarakat. \"Ini merupakan upaya daerah, agar geliat sistem ekonomi nasional dan global, bisa lebih terkendali,\" tukasnya. (bep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: