Dijanjikan Bunga Tinggi, Nasabah BMT Lapor Polisi

Dijanjikan Bunga Tinggi, Nasabah BMT Lapor Polisi

ARGA MAKMUR RU - Klimak sabar nasabah Koperasi Simpan Pinjam BMT L RISMA, akhirnya berujung ke polisi. Langkah itu dilakukan nasabah melalui 3 perwakilannya yang mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Bengkulu Utara (BU) untuk melaporkan dugaan pidana atas ketidakjelasan sikap manajemen koperasi yang berkantor pusat di Provinsi Lampung itu. Salah satu nasabah koperasi BMT L RISMA, Desi Caniago, kepada RU mengatakan, jika dikalkukasikan dengan bunga deposito atas investasi tunai yang dilakukannya sejak 2016, dari modal awal senilai Rp 350 juta, saat ini uang yang mesti dikembalikan oleh koperasi kepadanya senilai Rp 400 juta. Desi yang sudah berpindah ke Padang Sumatera Barat (Sumbar) itu, menginvestasikan uangnya dalam program deposito yang memiliki jatuh tempo setiap 6 bulan sekali. Hanya saja, manajemen koperasi terbilang cukup memberikan bunga investasi di atas rata-rata. Bagaimana tidak? Dengan modal deposito lebih dari seperempat miliar itu, Desi biasanya mendapatkan keuntungan perbulan senilai Rp 5,8 juta dan itu sudah sempat berjalan, meski saat ini macet. \"Biasanya lancar. Gak kayak gini. Kalau dihitung dengan bunga deposito, uang saya sudah di angka Rp 400 juta. Biasanya, saya mendapatkan keuntungan perbulan,\" papar Desi di Polres BU, kemarin. Ditanyai tentang kapan mulai terjadinya permasalahan salary credit yang biasa diterimanya setiap bulan? Perempuan yang mengaku mengalami kesulitan dalam penarikan uang depositonya itu mengungkap, mulai terjadinya nuansa ketidakberesan manajemen koperasi, sejak April 2017 dan klimaksnya yang berujung dengan rencana laporan polisi. \"Kalau saya sih, intinya uang saya itu keluar,\" terangnya. Selain itu, Budi, yang juga kemarin menjadi pelapor, menerangkan hal yang sama. Selasa (23/1) sekitar Pukul 15.23 WIB, Budi mengaku, tengah memberikan keterangan di Gedung Reskrim Polres Bengkulu Utara, guna menyampaikan laporan atas ketidakpastian uang investasi para nasabah yang terkatung-katung. \"Saya mewakili dari beberapa nasabah. Saya masih saat ini masih di ruang reskrim,\" ungkapnya kemarin. (bep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: