Pemuda Air Bikuk Ditemukan Tewas Gantung Diri
MUKOMUKO RU - Seorang pemuda asal Desa Air Bikuk Kecamatan Pondok Suguh, Bambang Irawan, 22 tahun di temukan tewas gantung diri di batang pohon jengkol belakang rumah orang tua korban dengan seutas kabel listrik yang melilit di lehernya. Jasad korban pertama kali ditemukan oleh ibu kandungnya, Yusnidar 60 tahun, Kamis (11/1) sekitar pukul 10.30 WIB siang kemarin. Hingga berita ini diturunkan, belum dapat diketahui persis penyebab korban mengakhiri hidupnya dengan cara yang tragis itu. Namun keterangan dari kerabat dan tetangga korban, kuat dugaan korban stres akibat penyakit gangguan jiwa yang dialaminya. Sebab informasinya, sudah 2 kali korban sebelum meninggal dibawa ke rumah sakit jiwa atas gangguan jiwa yang di alaminya itu. Kronologis kejadian hingga ditemukanya Bambang Irawan tewas gantung diri, sekitar pukul 10.15 WIB siang kemarin. saat itu ibu korban tidak melihat anaknya berada di rumah. Saat dicari di sekitar rumah, korban tidak juga ada. Hingga akhirnya ibu korban pergi ke belakang rumah, yang biasanya di datangi oleh korban untuk menenangkan fikiran. Namun alangkah terkejutnya, setelah melihat anaknya sudah tewas tergantung di pohon jengkol belakang rumah miliknya. Melihat peristiwa itu, ibu korban teriak hesteris meminta pertolongan warga. Hanya beberapa detik, warga yang ada di sekitar rumah korban akhirnya berhamburan datang ke lokasi. Dan sebagian warga lainnya, menghubungi pihak kepolisian dari Mapolsek Pondok Suguh. “Setelah mendapatkan laporan dari warga setempat, saya dan anggota langsung ke tempat kejadian perkara (TKP). Saat itu kondisi korban masih dalam posisi tergantung di pohon jengkol. Dan kami dibantu warga menurunkan korban, dan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara,” tegas Kapolres Mukomuko, AKBP Yayat Ruhiyat SIK, melalui Kapolsek Pondok Suguh Iptu Khairil Anwar Simatupang SH, saat dikonfirmasi kemarin. Setelah korban berhasil di temukan, langsung di bawa ke puskesamas Pondok Suguh guna dilakukan visum. Dan dari hasil visum yang dilakukan oleh dr Kanya, tidak di temukan tanda-tanda penganiayaan yang mengakibatkan korban tewas. Dan diduga kuat, penyebab korban tewas murni gantung diri akibat stres. “Kalau dugaanya memang murni gantung diri dan tidak mengarah pada dugaan pembunuhan. Karena tidak ditemukan bekas luka penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Setelah proses visum selesai, jasad korban langsung di bawa pulang ke rumah duka untuk di semayamkan di tempat pemakaman umum (TPU) desa setempat,” demikian, Kapolsek. (rel)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: