Jelang Tahun Baru, Harga Sembako Meroket

Jelang Tahun Baru, Harga Sembako Meroket

ARGA MAKMUR RU - Menjelang memasuki tahun baru 2018, dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk meraup keuntungan. Buktinya, harga sembako di Kabupaten Bengkulu Utara (BU) sudah mulai meroket. Informasi ini diperoleh dari hasil pengecekan harga langsung di oleh Radar Utara di Pasar Purwodadi Kecamatan Kota Arga Makmur. Seperti harga beras, sebelumnya memang sudah mengalami kenaikan, dari harga sebelumnya Rp 13 ribu sampai Rp 14 ribu per cupak, belum lama ini sudah sampai harga Rp 17 ribu per cupak, saat ini sudah menembus harga Rp 18 ribu per cupak. Padahal beras merupakan bahan pokok untuk kelangsungan hidup masyarakat. Selain itu, harga telur juga mengalami kenaikan, jika sebelumnya bisa dibeli Rp 35 ribu hingga Rp 38 ribu per karpet, saat ini sudah menembus harga Rp 44 ribu hingga Rp 45 ribu per karpet. Harga Daging ayam juga mengalami kenaikan, sebelumnya bisa dibeli seharga Rp 32 ribu per Kg, saat ini sudah menembus harga Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu per Kgnya. Harga cabe juga mengalami kenaikan, jika sebelumnya bisa dibeli seharga Rp 40 ribu per Kg, saat ini sudah mencapai harga Rp 60 ribu per Kg, termasuk harga bawang merah dan bawang putih. Jika sebelumnya bawang merah bisa dibeli Rp 24 ribu per Kgnya, saat ini sudah menembus harga Rp 28 ribu hingga Rp 30 ribu per kgnya, bawang putih saat ini seharga Rp 24 ribu dari harga Rp 20 ribu per Kgnya. Salah satu pembeli, Ratih, 40 tahun ketika dikonfirmasi Radar Utara di Pasar Purwodadi membenarkan hal tersebut. Disampaikannya kenaikan ini sudah terjadi saat menjelang natal lalu. \"Saya juga tidak tahu kenapa bisa mengalami kenaikan, bahkan sedrastis itu, seharusnya kan tidak berpengaruh, tetapi kata pedagang mereka membelinya sudah mahal, kasian pembeli kalau seperti ini. Apalagi harga beras, harganya naik drastis sekali,\" tandasnya. Di sisi lain, Pedagang beras, di Pasar Purwodadi, Ema, 37 tahun membenarkan kenaikan tersebut, bahkan menurutnya harga beras kemungkinan bisa naik lebih tinggi lagi. \"Kami belinya saja sudah mahal mbak, jadi jual lagi juga mahal, apalagi beras lokal kita sedang kosong lantaran irigasi kering, makanya kita jual beras dari luar yang memang harganya kosong,\" kata perempuan yang beralamatkan di Desa Karang Suci Kecamatan Kota Arga Makmur ini. Tidak hanya pedagang beras, pedagang telur, Arsih, 40 tahun juga menyatakan hal serupa, dimana disampaikannya harga telur mengalami kenaikan cukup drastis dari harga semula. \"Memang mahal dari sananya mbak, mau gimana lagi,\" demikian Arsih. (tie)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: