Duh, Warga Lusan III Positif DBD

Duh, Warga Lusan III Positif DBD

MUKOMUKO RU - Seorang warga Lubuk Sanai III Kecamatan XIV Koto, dinyatakan positif oleh tim medis RSUD Mukomuko mengidap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Korban DBD yang di ketahui bernama, Miral 20 tahun, sejak beberapa hari yang lalu berada di ruang perawatan RSUD Mukomuko untuk proses penyembuhan. Sementara Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko, telah mengambil upaya dengan melakukan pengasapan (Fogging) di lingkungan yang diduga kuat sebagai indikator bersarangnya nyamuk DBD tersebut. Plt Kepala Dinkes Kabupaten Mukomuko, Junharto SKM, saat dikonfirmasi kemarin menjelaskan tujuan dilakukan fongging untuk membunuh jentik nyamuk yang bersarang di lokasi itu. Namun upaya ini tidak akan membuahkan hasil yang maksimal jika tidak diimbangi dengan kebiasaan hidup bersih yang dilakukan oleh masyarakat. “Ini sifatnya hanya pencegahan sementara. Dan kami telah melakukan fongging setelah mendapatkan kabar ada warga Lubuk Sanai III mengidap DBD. Kabar itu saya dapat, Minggu (24/12) kemarin,” ungkapnya. Dengan perubahan iklim yang terjadi sekarang ini, Dinkes Mukomuko mengimbau kepada semua lapisan masyarakat untuk membudayakan hidup bersih. Lakukan kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan, khususnya aliran pembuangan limbah rumah tangga. Sebab genangan air limbah rumah tangga, sampah plastik, termasuk juga barang bekas yang dapat menampung air dapat dijadikan sarang nyamuk DBD. “Kalau kita sendiri yang tidak mencegahnya, siapa lagi. Itulah saya harapkan, semua masyarakat bisa sadar betapa bahayanya ancaman penyakit DBD ini. Sebab penyakit ini bisa mengakibatkan penderitanya meninggal dunia,” ingat Junharto. Sementara itu, tambahnya, untuk tahun 2017 ini kasus DBD di wilayah Kabupaten Mukomuko kembali bertambah menjadi 62 orang. Dari jumlah kasus itu, ada beberapa korban meninggal dunia setelah terlambat mendapatkan penanganan dari tim medis. “Namun begitu, untuk jumlah kasus DBD tahun ini mengalami penurunan hingga mencapai 50 persen jika dibandingkan dengan tahun 2016 yang lalu. Ya harapan kami semua masyarakat dapat mengatur pola hidup dari sebelumnya kumuh menjadi bersih. Dengan cara itu, maka kasus DBD terus dapat di tekan hingga sekecil mungkin,” urainya. (rel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: