Warsiman; 461 Ekor Sapi Betina Majer

Warsiman; 461 Ekor Sapi Betina Majer

MUKOMUKO RU - Dari hasi pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas kesehatan hewan (Puskeswan) Kabupaten Mukomuko. Sebanyak 5.422 ekor sapi betina, ada 461 ekor sapi betina yang dinyatakan mengalami gangguan reproduksi (Majer). Salah satu pemicu yang melatarbelakangi sapi betina mengalami gangguan reproduksi, kurangnya pengetahuan pemilik sapi untuk melihat ciri-ciri sapi betina sedang birahi dan minta dikawinkan. “Paling banyak, pemilik sapi tidak tahu kalau sapinya birahi dan minta dikawinkan. Karena kalau sapi sudah waktunya birahi dan tidak dikawinkan, dampaknya bisa majer. Selain karena faktor perkembangan sapi itu sendiri. Untuk data kami, sapi betina yang majer memang hanya ada 8 persen atau 461 ekor dari jumlah keseluruhan sapi betina yang mencapai 5.422 ekor,” terang Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Eddy Aprianto, SP, M.Si, melalui Kabid Peternakan, Warsiman, saat dikonfirmasi kemarin. Meskipun ada 461 ekor sapi betina yang mengalami gangguan reproduksi, namun berkat kegigihan petugas kesehatan hewan maka ada 206 ekor sapi betina yang berhasil disembuhkan dari gangguan reproduksi tersebut. Bahkan sapi betina yang sembuh, sekarang sudah mulai bunting dan sebagian lainnya sudah beranak. “Ada yang sembuh, sudah bunting dan sebagian sudah beranak. Tapi masih ada 255 ekor sapi betina lagi yang sekarang ini masih dalam proses pengobatan oleh petugas kesehatan hewan akibat mengalami gangguan reproduksi itu,” terangnya. Untuk kedepan, Warsiman akan lebih selektif lagi melakukan pemantauan ke lapangan untuk melihat kondisi sapi betina milik pemerintah maupun milik masyarakat supaya tidak mengalami gangguan reproduksi. Sebab jika sudah mengalami gangguan reproduksi, untuk proses penyembuhanya membutuhkan waktu yang cukup lama. “Proses penyembuhan cukup lama, dan dikhawatirkan pemilik sapi justru akan mengalami kerugian lantaran sapinya tidak beranak,” pungkasnya. (rel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: