Pemerintah Malaysia Deportasi Warga BU
Disinyalir Gabung Dalam Misi Jihad ARGA MAKMUR RU - Diduga akan menuju Turki dan disinyalir akan bergabung dalam misi jihad, LW 25 tahun warga Desa Arga Mulya Kecamatan Padang Jaya, Bengkulu Utara (BU), disebut-sebut dideportasi oleh pihak kantor Keimigrasian Malaysia. Belum jelas apa yang menyebabkan mahasiswa semester akhir jurusan eletro di Universitas Bengkulu (Unib) hingga saat ini. Namun yang jelas, pihak keluarga LW, sudah 3 minggu ini tengah menunggu kepastian atas kondisi anaknya yang diakui menuju Malaysia tanpa sepengetahuan keluarga tersebut. Dalam penelusuran RU melalui lembaga resmi negara, LW diketahui terakhir komunikasi dengan adiknya yang juga berkuliah di Unib pada Senin (16/10) dan menitip pakaian ke kost-an adiknya dan menyampaikan akan pulang ke Bengkulu Utara. Dikonfirmasi wartawan, ayah dari LW, Darmalis kepada Radar Utara tidak menampik adanya informasi pendeportasian anaknya oleh otoritas Malaysia. Hanya saja, lanjut Darmalis, pihaknya masih belum mendapatkan konfirmasi pasti, apa pasal yang menyebabkan anaknya itu dideportasi negara tetangga Indonesia yang disebut-sebut saat akan terbang dengan tujuan negara Turki tersebut. \"Kami sendiri masih bingung dan belum mendapatkan konfirmasi resmi dari pemerintah. Tapi benar, kalau ada informasi anak saya (LW,red) dideportasi saat berada di Malaysia,\" ungkap Darmalis saat dihubungi RU, kemarin. Kepada RU, pria ini pun mengaku cukup cemas akan kondisi terkini anaknya yang tengah menjadi mahasiswa aktif di Unib dan tengah menyelesaikan semester akhirnya itu. Dia pun berharap, bisa mendapatkan informasi terkait kondisi anaknya yang sudah 3 minggu ini, tak bisa berkomunikasi dengan keluarga atau pun sebaliknya. Namun begitu, Darmalis sendiri mengatakan, kalau sebelum kepergian anaknya, beberapa minggu sebelumnya sang anak pun sempat pulang ke rumah. Tidak ada perubahan yang terjadi pada diri LW, menurut Darmalis. \"Sudah 3 minggu ini kami menunggu kabar,\" keluhnya. Disinggung tentang adanya informasi anaknya yang masih diperiksa intensif oleh pemerintah, terkait terorisme? Darmalis sendiri mengaku tidak bisa menjawab hal ini. Dia beralasan, hingga saat ini pihaknya tidak mendapatkan akses komunikasi atau pun informasi akan keberadaan LW. \"Saya juga tidak tahu persis, apa yang menjadi penyebabnya. Makanya keluarga saat ini sangat membutuhkan informasi tentang kondisi anak kami,\" tuturnya yang mengaku belum berkomunikasi dengan universitas LW atau pun mendapatkan konfirmasi resmi dari kampus Unib. Kapolres BU, AKBP Ariefaldi Warganegara, SH, SIK, MM saat dikonfirmasi wartawan ini mengaku masih menelusuri informasi tersebut. Karena pihaknya, kata Kapolres, masih belum mendapatkan informasi resmi.\"Kita masih menunggu informasi resminya,\" singkat Kapolres kemarin. (bep)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: