Kawanan Bandit Bersenpi Rampok Toko Emas
PADANG JAYA RU - Masyarakat di Desa Marga Sakti, Kecamatan Padang Jaya pada Rabu (20/9) kemarin mendadak gempar. Petugas kepolisian dari Mapolsek Padang Jaya bersama Polres Bengkulu Utara (BU) pukul 06.30 WIB langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) tepatnya di toko emas Sakura milik keluarga Haji Dalimi Sidik (72), warga desa setempat. Ini setelah toko emas yang berada tak jauh dari lokasi Pasar di desa setempat, dirampok oleh kawanan bandit bersenpi dan berhasil menguras habis isi toko bersama uang tunai milik korban. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, kalau kawanan bandit bersenpi yang diduga berjumlah 6 orang tersebut melancarkan aksinya pada Rabu (20/9) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB. Dalam aksi perampokan tersebut, pelaku berhasil menyekap 6 orang korban dikamar belakang. Dan dua korban yang lain yakni Ari Suwanda (31) dan Putri Deri (27) juga mengalami kekerasan fisik, setelah salah satu pelaku melayangkan pukulan kebagian kepala dan wajah kedua korban. Korban tak berani melakukan perlawanan mengingat kawanan perampok tersebut menggunakan senjata api. Akibat aksi perampokan ini, uang tunai senilai Rp 600 juta serta perhiasan berupa emas seberat 2,5 kg yang disimpan didalam berangkas dan diletakan di kamar depan, berhasil digasak kawanan bandit tersebut. Bahkan diduga, kalau sebelum melancarkan aksinya, kawanan bandit tersebut, sebelumnya telah mengetahui kondisi target sasaran mereka. Kapolres BU, AKBP Andhika Visnhu, S.Ik melalui Kapolsek Padang Jaya, Iptu Andi Sulaiman, SH mengungkapkan, dari keterangan korban dan disertai hasil olah TKP, kawanan pelaku berhasil masuk ke tokoh emas dan menguras habis isi toko tersebut melalui pintu belakang. \"Setelah kawanan rampok ini berhasil masuk kedalam rumah yang sekaligus merupakan toko emas tersebut, langsung menyandera dan menyekap penghuni rumah yakni Haji Dalimi Sidik, sang istri, Hj Suana (65), Putri Deri (27), Devi Lesmana (39), Abdul Salam (25) serta Ari Suwanda sembari diancam menggunakan senjata api (senpi),\" ujarnya di TKP kemarin. Diungkapkannya, kalau para korban yang disandera, langsung disekap dikamar belakang dengan kondisi kedua tangan terikat. \"Berdasarkan keterangan para korban, pelaku memiliki ciri-ciri fisik bertubuh kekar, menggunakan sebo (penutup wajah, red) serta menggunakan celana levis dan tampak membawa senjata api,\" ungkapnya. Kapolsek menambahkan, setelah menyekap kelima korban dibawah ancaman pelaku, salah satu korban yakni Haji Dalimi dituntun untuk menunjukkan letak penyimpanan harta benda terutama perhiasan emas tersebut. Karena merasa cemas bercampur khawatir lantaran sepucuk senpi sudah ditodongkan dikepala korban, lantas korban pun memenuhi keinginan kawanan perampok dengan menunjukan letak penyimpanan harta benda korban. Tak hanya diancam dengan ditodong menggunakan senpi, saat dipaksa untuk membuka berangkas berisi uang tunai ratusan juta serta perhiasan emas, pelaku juga menganiaya korban dengan melayangkan pukulan ke arah hidung korban hingga mengeluarkan darah segar. \"Korban tidak berani berteriak meminta pertolongan, lantaran sudah terlebih dahulu diancam dengan menggunakan senpi. Korban lainnya, Ari Suwanda juga mendapatkan kekerasan fisik dibagian belakang kepalanya, lantaran dipukuli oleh pelaku,\" bebernya. Lebih jauh dikatakan Kapolsek, setelah berhasil mengasak harta benda korban yang ditaksir mencapai miliaran rupiah, kawanan pelaku langsung kabur dengan menggunakan kendaraan roda empat yang memang telah dipersiapkan guna meluruskan aksi mereka. \"Kami bersama pihak Polres BU akan berupaya keras mendalami kasus ini. Dan petunjuk awal sudah kami himpun, demi memperlancar proses pengungkapam aksi perampokan ini,\" tegasnya. Sementara itu, seperti yang diceritakan salah satu tokoh masyarakat Desa Marga Sakti, Saleh, kalau sebelum kejadian, sekitar pukul 02.00 WIB dini hari Rabu kemarin, sempat terlihat Kendaraan roda empat Hilir mudik melintas depan rumah korban. Pada malam kejadian, berjarak 50 meter dari kediaman korban, tengah ada acara pernikahan. Sehingga ia dan warga lainnya yang kala itu masih berada ditempat acara, tidak menaruh curiga apapun. \"Padahal saat itu, kondisi lingkungan tengah ramai karena tetangga dekat korban tengah mengadakan pesta. Tetapi mungkin pelaku akhirnya memanfaatkan situasi adanya acara itu, untuk melancarkan aksinya. Bagian dapur rumah korban juga berdinding papan. Jadi didukung ramainya suara di acara pernikahan serta kondisi rumah, pelaku leluasa masuk dan akhirnya berhasil menggondol perhiasan emas dan uang tunai ratusan juta,\" tukasnya. (jho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: