Tunggu Petunjuk Densus, Mapenaling Napi Teroris 1 Bulan

Tunggu Petunjuk Densus, Mapenaling Napi Teroris 1 Bulan

ARGA MAKMUR RU - Kedatangan napi teroris, Befri Rahmawan Nur Cahyono alias Ustad Jefri alias Febri alias Azis alias Ibnu (33), membuat Lapas Klas II B Arga Makmur melakukan pembinaan ekstra. Tak hanya menempatkan tambahan petugas keamanan dari TNI/Polri, teknis pembinaan khusus yang merupakan kali pertama di lapas overkapasitas ini, masih menunggu petunjuk dari Detasemen Khusus (Densus) 88 dan kejaksaan. Fakta terbarunya, lapas memperpanjang masa pengenalan lingkungan (mapenaling) terhadap calon \"pengantin\" yang akan beraksi pada ramadhan 2016 di Surabaya itu, dari satu minggu menjadi satu bulan. Kalapas Klas II B Arga Makmur, Edy Wahyu Nugroho, SH, MH, tidak menampik hal ini. Dia membenarkan dalam pembinaan khusus terhadap napi teroris, pihaknya memberikan waktu mapenaling menjadi 1 bulan. Kekhawatiran pencucian otak terjadi di lapasnya, Wahyu mengaku, tengah menunggu petunjuk teknis dari densus dan kejaksaan, dalam memberikan pembinaan terhadap Befri. \"Meski begitu, kami memberikan seluruh kebutuhan pokok narapidana itu. Karena dalam waktu sebulan ini, seluruh aktivitasnya dilakukan di dalam sel,\" beber Wahyu, kemarin. Kekhawatiran Lapas, cukup beralasan. Maklum, doktrin sudah terbukti sukses yang diduga dilakukan oleh Shibgotuloh terhadap Priyo, rekan Befri. Priyo sebelumnya, merupakan residivis kasus narkoba yang memiliki keterdekatan saat berada di Lapas Porong, Sidoarjo yang kemudian melibatkan sang senior, Shibgotuloh, napi kasus terorisme yang kembali terseret dalam perampokan Bank CIMB Niaga di Medan, Sumatera Utara (Sumut). Kondisi inilah, lanjut Wahyu, membuat pihaknya harus memberlakukan pembinaan khusus kepada warga binaan barunya itu. \"Kita masih menunggu assesment dari Densus dan kejaksaan. Tapi untuk saat ini, kita memberikan pelayanan maksimal kepada Befri. Karena jangan sampai, pembinaan ketat dan khusus kita, mengambaikan hak-hak warga binaan,\" tukas mantan Kepala Lapas Nusa Kambangan ini. (bep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: