Ikan Mati, Diduga Sungai Mumpo Tercemar Limbah Pabrik

Ikan Mati, Diduga Sungai Mumpo Tercemar Limbah Pabrik

AIR NAPAL RU - Aliran sungai Mumpo Desa Pasar Bembah Kecamatan Air Napal Kabupaten Bengkulu Utara, diduga tercemar limbah dari aktivitas salah satu pabrik sawit yang terletak tak jauh dari daerah ini. Pasalnya, selain berbau dan berubah warna menjadi coklat kehitaman, sejumlah biota sungai, mendadak mati dan ditemukan membusuk, terapung. Pantauan RU di lokasi, puluhan warga yang tinggal di sekitar sungai baik dari Desa Pasar Pembah maupun Desa Tepi Laut, mendapatkan berkah di siang itu. Warga berduyun-duyun turun ke sungai untuk mencari beragam jenis ikan sungai dan muara yang tiba-tiba muncul ke permukaan dengan kondisi lemas. Bahkan tak sedikit masyarakat yang mendapatkan tangkapan ikan mencapai setengah ember berukuran 15 liter. Nopi, salah seorang warga Desa Tepi Laut yang ikut serta mencari ikan mengatakan, banyak jumlah ikan yang saat air sungai mengalami perubahan warna. Namun sayangnya, kondisi air yang kehitaman tersebut juga mengakibatkan gatal-gatal ketika terkena kulit. \"Saya sempat masuk ke dalam sungai. Namun setelah beberapa menit, terasa gatal-gatal pada kulit maka saya mengurungkan niat untuk ikut mencari ikan,\" ujarnya. Senada disampaikan Marwan. Ia menejelaskan, keberadaan sejumlah biota air sungai Mumpo di Desa Pasar Bembah, banyak yang mati. Berdasarkan pengamatan sejumlah warga, lanjutnya, kondisi itu terjadi lantaran adanya pembuangan limbah dari kolam penampungan pabrik sawit. \"Tidak tahu pasti apakah limbah beracun dari pabrik ini, sengaja dibuang atau karena jebol penampungannya. Yang jelas, selain ikan banyak yang mati, air sungai juga menjadi hitam,\" terangnya. Sementara itu, Camat Air Napal, Aminul Hadi, S.Sos melalui Sekcam Air Napal, Ramdani Halian, SH, ketika dikonfirmasi RU, tidak menampik informasi tersebut. Meskipun belum dapat melakukan pemantauan lokasi secara langsung, pihaknya telah menerjunkan Kasi Trantib Kecamatan Air Napal ke lokasi. \"Saya sudah mendapatkan laporan itu. Kabarnya, sungai Mumpo diduga dicemari limbah akibat dugaan pembukaan kolam limbah pabrik salah satu perusahaan. Namun kepastiannya seperti apa, kami akan turun langsung bersama-sama ke lokasi, nanti,\" pungkasnya. Terpisah, Kepala Desa Pasar Pembah, Asmadi, ketika dikonfirmasi RU mengatakan, dugaan pencemaran aliran sungai tersebut terjadi lantaran adanya pembukaan muara sungai yang berada di bawah kolam penampungan. \"Jadi, muara itu sudah sekitar 3 tahun tidak dibuka dan kemarin, diduga dibuka oleh pihak perusahaan. Sementara kondisinya tidak bisa dipungkiri, sangat kotor dan tercemar oleh berbagai limbah pembuangan dari aktivitas pabrik,\" jelasnya. Dalam hal ini, Kades yang sudah menjabat 2 priode ini, juga telah berkoordinasi dengan pihak perusahaan dan menilai pihak managemen gegabah dalam mengambil keputusan. Sehingga menimbulkan berbagai dampak di lingkungan sungai. \"Sekarang sudah dilakukan pembersihan. Untuk air sungainya, sudah jernih lagi. Yang jelas, saya tidak akan berpihak kemana-mana dalam hal ini,\" tegasnya. Hanya saja, Management PT SM, masih bungkam hingga brita ini diturunkan. Meskipun sudah dilakukan upaya konfirmasi melalui jaringan selular dengan melayangkan pesan singkat (SMS) maupun panggilan telpone, wartawan koran ini belum mendapatkan jawaban. (sfa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: