Ditarik, Basarnas Temukan Pakaian Korban

Ditarik, Basarnas Temukan Pakaian Korban

BATIKNAU RU - Setelah 3 hari penuh berupaya mencari jasad Dodi, warga Desa Air Lakok Kecamatan Batiknau yang dikabarkan hilang terseret arus pada Kamis (7/9) lalu, pada Minggu (11/9), tim dari Badan Sar Nasional (Basarnas) Provinsi Bengkulu resmi menarik pasukannya dan menghentikan upaya pencarian korban. Diakhir proses pencarian korban, tim gabungan dari Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkulu Utara (BU), bersama TNI AD dan Polri dibantu masyarakat baru berhasil menemukan pakaian korban yang kala itu mengapung ditepian pantai tak jauh dari lokasi hilangnya korban. Kendati dipastikan proses pencarian dihentikan, namun TNI AD dari Makoramil Lais bersama pihak kepolisian Mapolsek Batiknau tetap berupaya keras membantu warga dan keluarga korban, agar jasad korban dapat ditemukan. Disampaikan Danramil Lais, Kapten Infantri Subari, pihaknya akan tetap memberikan sumbangsih tenaga bersama masyarakat untuk menyisiri lokasi hilangnya korban. Dengan harapan, agar jasad korban yang diduga kuat hilang terseret arus ombak muncul ke permukaan. \"Kami tetap berupaya menelusuri tepian pantai, hingga beberapa hari kedepan,\" kata Danramil, kemarin. Danramil juga menegaskan, hingga kemarin prajurit TNI AD yang bertugas di desa juga kembali turun menyisiri lokasi ditemukannya pakaian korban yang hanya berjarak 50 meter dari lokasi awal korban dipastikan hilang. Hanya saja, lanjut Danramil, sejak pagi hingga sore hari menyusuri lokasi, pihaknya masih belum menemukan tanda-tanda keberadaan jasad korban meski pakaian korban sudah ditemukan. \"Ini murni atas dasar kemanusiaan. Bagaimana pun juga, TNI AD memiliki tanggungjawab untuk selalu membantu masyarakat saat diperlukan. Termasuk proses pencarian korban,\" katanya. Senada, Kapolsek Batiknau, Ipda Malik Havri juga menegaskan, pihaknya bersama TNI AD dalam kurun waktu 5 hari kedepan, akan terus mentelusuri lokasi hilangnya korban. \"Setiap menit pun, kami selalu memantau perkembangan yang terjadi. Mudah-mudahan saja tubuh korban dapat segera ditemukan,\" harap Kapolsek. Lebih jauh disampaikan Kapolsek, meski tim dari Basarnas telah memutuskan untuk menghentikan proses pencarian. Namun koordinasi tetap dilakukan. Artinya, jika tubuh korban terlihat mengapung di lepas pantai, tentu untuk proses evakuasi harus menggunakan speedboat yang memang diturunkan saat 3 hari dilakukan proses pencarian korban. \"Hambatan selama upaya pencarian korban dilakukan, tak lain faktor cuaca. Hantaman ombak laut juga tentu sangat membahayakan. Namun karena sarana ke tengah laut yakni speedboat sudah ditarik, jadi upaya pencarian korban hanya dilakukan dengan menyisiri lokasi hilangnya korban itu,\" aku-Kapolsek. Diketahui, sebelum dikabarkan hilang terseret arus, korban berpamitan untuk pergi memancing. Sesampainya di lokasi kejadian, kail pancing korban tersangkut di dasar air. Saat itulah, korban turun dan akhirnya hilang terseret arus. (jho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: