Harga Karet Naik Rp 7.000/Kilogram

Harga Karet Naik Rp 7.000/Kilogram

MUKOMUKO RU - Ini kabar baik bagi petani karet di Kabupaten Mukomuko. Harga karet di wilayah ini, terus naik menjadi Rp 7.000 dari sebelumnya Rp 6.000 perkilogramnya. Seperti terjadi di wilayah Kecamatan V Koto. Sejak beberapa hari belakangan ini, harga karet di daerah itu mencapai Rp 7.000, dari sebelumnya hanya Rp 6.500 perkilogramnya. Kenaikan harga karet ini tentunya mendapat sambutan hangat dari semua petani di wilayah itu. “Petani mulai bisa menarik nafas lega. Karena harga karet makin hari makin baik. Saat ini harga karet tertinggi di Kecamatan V Koto mencapai Rp 7.000 perkilogramnya. Sementara untuk harga karet di Kecamatan Selagan Raya hanya Rp 6.500 per kilogram, Kecamatan Teras Terunjam sebesar Rp 6.500 per kilo, Kecamatan Penarik Rp 6.700 per kilo, dan untuk Kecamatan Ipuh hanya Rp 6.000 Perkilogram. Jadi sekarang, harga karet terendah di Kecamatan Ipuh sebesar Rp 6.000 perkilo. Dan tertinggi di Kecamatan V Koto mencapau Rp 7.000 perkilogramnya,” ungkap Kepala Dinas Pertanian Mukomuko, Eddy Aprianto, SP, M.Si, melalui Kabid Perkebunan, Wahyu Hidayat, S.HUt, didampingi Kasi Budidaya Tanaman Perkebunan, Sudiyanto, SP, saat dikonfirmasi kemarin. Penentuan harga karet yang terjadi di Kecamatan dalam wilayah ini, katanya, disesuaikan dengan kualitas karet itu sendiri. Jika karet tersebut kotor akibat dicampur dengan tatal, maka harga jualnya juga sangat rendah. Namun kalau karetnya bersih dan tidak dicampur dengan tatal, jelas harganya juga mahal. “Kondisi karet sangat mempengaruhi harga jual. Namun begitu, untuk sekarang, penjualan karet milik petani sudah mulai bagus. Tentu naiknya harga karet yang terjadi di Kabupaten Mukomuko sangat mendapatkan respon positif dari semua kalangan petani karet yang ada. Harapan kami untuk harga karet bisa terus naik hingga tembus Rp 15.000 perkilogramnya,” pungkasnya. (rel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: