Kronologis Kematian Bidan Mengarah ke Pembunuhan
ARGA MAKMUR RU - Pembunuhan sadis terjadi di Kota Arga Makmur. Senin (24/7), Aisyah Susilawati (50) warga Desa Karang Anyar I Kecamatan Kota Arga Makmur, Bengkulu Utara (BU), menjadi korbannya. Pembunuhan perempuan paruh baya yang diketahui seorang bidan itu, diketahui pertama kali oleh warga setempat. Tubuh korban nampak tergeletak di salah satu ruangan tengah dengan posisi terlentang bersimbah darah dan dari hasil olah di Tempat Kejadian Perkara (TKP) oleh polisi, diduga kuat korban telah dibunuh oleh pelaku lebih dari 24 jam. Tak pelak, saat ditemukan tubuh korban sudah mengeluarkan bau menyengat. Data terhimpun di lapangan, dugaan pembunuhan itu diawali dengan kecurigaan salah satu anak korban, Koko yang tidak lain merupakan personel di Mapolda Bengkulu. Beberapa kali, anak korban menghubungi nomor ponsel korban namun tak kunjung direspon oleh ibu 3 orang anak tersebut. Kecurigaan pun makin memuncak hingga akhirnya salah satu anak korban meminta warga setempat, untuk melihat kondisi rumah sang ibu yang sudah beberapa jam tak kunjung merespon panggilan ponsel dari anak-anaknya baik yang berada di Bengkulu serta yang berada di Jakarta. Permintaan anak korban melalui telepon kepada tetangganya pun langsung direspon. Tepatnya ba\'da isya, warga setempat bersama dengan Ketua Rukun Warga (RW) langsung mendatangi kediaman korban. Kecugiaan akan ketidakberesan pun makin kental. Pasalnya, warga yang mencoba membuka salah satu pintu rumah korban, mencium bau menyengat dari arah dalam rumah. Warga pun langsung panik dan menginformasikan keganjilan ini kepada warga dan lainnya untuk memutuskan membuka salah satu pintu rumah yang hanya dihuni oleh korban sendiri itu. Suasana langsung tegang dibarengi jeritan histeris warga yang melihat jasad korban tergeletak bersimbah darah di dekat anak tangga yang tak jauh dari meja makan rumah itu. Suasana tegang yang terjadi sekitar Pukul 20.11 WIB itu pun langsung diinformasikan pemerintahan desa melalui Kepala Desa Karang Anyar I, Drs Syaiful Amri, kepada Polres Bengkulu Utara (BU). Tak berselang lama, personel Reskrim Polres BU beserta Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) langsung tiba di rumah korban dan langsung memasang garis polisi untuk mempermudah polisi melakukan olah TKP. Awak media yang hadir pun hanya bisa menunggu di bagian depan rumah korban, terlihat personel polisi yang sibuk mengambil perlengkapan identifikasi. Dari hasil konfirmasi yang belum bisa diambil maksimal oleh kuli tinta, polisi menerangkan ada luka parah yang diduga akibat benda keras, hingga menyebabkan darah segar yang akhirnya mengental yang diidentifikasi untuk pelacakan jejak pelaku yang berusaha keras dibongkar oleh petugas kepolisian. Suasana tegang sangat kentara dari wajah para pemburu jejak pelaku itu dan lebih kurang Pukul 22.12 WIB datang salah satu anak korban di rumah duka, jenazah korban pembunuhan itu dievakuasi untuk dilakukan otopsi di RSUD Arga Makmur.
- Pelaku Tak Rusak Rumah Korban
- Sempat Terjadi Perlawanan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: