Kolam Bekas Tambang Bakal jadi Arena Mancing

Kolam Bekas Tambang Bakal jadi Arena Mancing

AIR BESI RU - Keberadaan lubang bekas tambang batu bara (BB) yang banyak terdapat di Kabupaten Bengkulu Utara, ternyata masih banyak memiliki potensi untuk dimanfaatkan oleh desa. Meski masih menimbulkan polemik lantaran persoalan reklamasi, namun pengelolaan yang baik dirasa menjadi solusi. Salah satunya lokasi pertambangan yang ada di Desa Tanjung Karet, Kecamatan Air Besi. Lokasi pertambangan yang ditinggalkan dan tidak dikelola oleh investor sejak beberapa tahun yang lalu tersebut, rencananya bakal dikelola oleh desa sebagai lokasi pemancingan ikan. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Desa Tanjung Karet, Ariandi ketika dikonfirmasi RU Jumat (14/7). Dikatakan Ariandi, melihat potensi yang ada pada lokasi bekas tambang BB di desanya itu, tentu saja tidak bisa dipandang sebelah mata keberadaannya. Pasalnya lokasi pertambangan yang saat ini meninggalkan sebuah lubang kolam yang besar juga dapat dimanfaatkan untuk sarana rekreasi para penggila olahraga memancing khususnya. \"Kami rencananya akan manfatkan kolam tersebut bersama Karang Taruna atau melalui BUMDes untuk melakukan penggalian potensinya menjadi kolam pemancingan. Apalagi kita lihat saat ini para penggemar olahraga memancing cukup banyak dan selalu mencari spot-spot yang baru dan menantang,\" ujarnya. Untuk akses menuju lokasi tersebut juga tidak terlampau jauh dari lokasi pemukiman penduduk atau dari jalan poros desa, di mana pengunjung nantinya hanya membutuhkan waktu perjalanan selama 5 menit saja untuk sampai di lokasi atau sepanjang 1,5 KM dari permukiman warga. \"Ini juga menjadi salah satu aspek daya dukung potensi yang ada ini bisa lebih maju untuk menjadi tempat pemancingan, karena dari Kota Arga Makmur juga cukup dekat,\" jelasnya. Pihaknya juga tetap akan meminta dinas terkait untuk membantu memperoleh legalisasi pengelolaan bekas galian tambang agar dapat menjadi sumber penghasilan bagi desa dan memberikan peluang usaha baru bagi warga sekitar. \"Mudah-mudahan nantinya kami juga mendapatkan dukungan penuh dari pemnerintah daerah, agar keberadaan lubang tambang yang ditinggalkan memiliki manfaat bagi warga desa sekitar,\" demikian Ariandi. (sfa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: