RADARUTARA.ID- Memberi pujian kepada anak adalah hal yang wajar dilakukan orang tua.
Pujian dianggap sebagai bentuk apresiasi, motivasi, bahkan kasih sayang.
Namun, tahukah Anda bahwa tidak semua pujian berdampak positif?
Jika dilakukan secara berlebihan atau tidak tepat, pujian justru bisa melemahkan rasa percaya diri anak dan membuat mereka bergantung pada validasi eksternal.
Penelitian dalam bidang psikologi anak menunjukkan bahwa cara kita memberikan pujian sangat memengaruhi perkembangan mental dan emosional anak.
Lalu, bagaimana cara memberi pujian yang sehat dan benar-benar membangun kepercayaan diri mereka? Mari kita bahas bersama.
1. Pujilah Berdasarkan Usaha, Bukan Hasil
Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan orang tua adalah memuji hasil akhir tanpa mempertimbangkan prosesnya.
Misalnya, saat anak mendapatkan nilai bagus, orang tua langsung berkata, "Kamu memang pintar!".
Padahal, pujian seperti ini bisa membuat anak merasa bahwa nilai adalah segalanya dan ‘pintar’ adalah label yang harus dipertahankan.
Bandingkan dengan pujian seperti, "Aku senang kamu sudah berusaha keras menyelesaikan PR ini."
Kalimat ini menekankan pentingnya kerja keras dan ketekunan.
Anak pun akan belajar bahwa usaha adalah hal yang patut dibanggakan, bukan semata-mata hasil akhir.
2. Fokus pada Proses dan Perkembangan
Alih-alih hanya mengejar nilai atau penghargaan, ajarkan anak untuk menikmati proses belajar itu sendiri.