Asal Usul Banaspati
Asal usul Banaspati bisa ditelusuri melalui mitologi India, yang juga dikenal dengan sosok Kirthimukha.
Dalam cerita yang disampaikan oleh Claire Holt dalam Art in Indonesia, Continuity and Changes, Banaspati memiliki kesamaan dengan Kirthimukha, makhluk yang diciptakan oleh Dewa Siwa untuk melawan seorang raksasa bernama Rahu.
Kirthimukha, yang dalam mitologi ini ditugaskan untuk menjaga gerbang surga, dikenal sebagai penjaga yang harus dihormati agar dapat mengakses kekuatan Dewa Siwa.
Begitu pula Banaspati, yang sering ditemukan di ambang pintu candi sebagai pelindung dari kekuatan jahat yang ingin memasuki ruang suci.
Selain pengaruh mitologi Hindu, Banaspati juga dikenal dalam sejarah Kerajaan Majapahit.
Dalam cerita rakyat, Banaspati diceritakan sebagai raja lautan dari bangsa siluman api. Ia dikenal karena keganasan dan kemampuannya dalam menguasai kekuatan mistis.
Banaspati bahkan disebut-sebut bekerja sama dengan Patih Gajah Mada untuk memerangi kerajaan-kerajaan Islam, termasuk Kerajaan Demak. Namun, kekuasaannya berakhir setelah dibunuh oleh Nabi Khidir.
Meskipun Banaspati telah tiada, keturunannya, yang dikenal sebagai Setan Kober, tetap hidup dan melanjutkan warisan kekuatan jahatnya.
Setan Kober ini dipercaya memiliki kemampuan licik dan sangat sakti.
Pada masa kejayaan Majapahit, Setan Kober berperan dalam peperangan, namun akhirnya dikalahkan oleh Pangeran Suto Wijaya.
Hingga kini, mitos Banaspati masih hidup di kalangan masyarakat Indonesia, terutama di daerah Jawa.
Banyak yang percaya bahwa keturunan Banaspati masih ada dan bersembunyi di hutan-hutan terpencil, menjaga warisan mistis yang menghantui generasi penerus.
Sebagai simbol dari kekuatan gaib dan penjaga dunia mistik, Banaspati tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari legenda yang terus diceritakan turun-temurun.