RADARUTARA.ID- Maghrib, waktu yang penuh dengan kepercayaan dan cerita misteri, dipercaya menjadi saat ketika dunia manusia dan dunia gaib berada dalam kedekatan yang tipis.
Di berbagai daerah di Indonesia, banyak yang mempercayai bahwa keluar rumah saat maghrib bisa mendatangkan bahaya seperti diculik oleh roh halus yang berkeliaran.
Bagi sebagian masyarakat, maghrib bukan sekadar waktu untuk berbuka puasa atau menandai pergantian hari, tetapi juga momen yang dihiasi dengan kisah mistis.
Salah satunya adalah larangan untuk keluar rumah saat waktu maghrib tiba. Konon, pada saat tersebut, roh halus dan makhluk gaib lainnya banyak berkeliaran, dan jika seseorang nekat berada di luar rumah, kemungkinan besar ia bisa menjadi sasaran mereka.
Kisah Misteri yang Beredar di Masyarakat
Di sebuah desa yang jauh dari keramaian, banyak cerita yang beredar mengenai larangan keluar saat maghrib.
Suatu malam, seorang pemuda yang merasa skeptis terhadap cerita-cerita semacam itu memutuskan untuk melangkah keluar meskipun sudah memasuki waktu maghrib.
Ia menganggapnya hanya sebagai mitos belaka, tak lebih dari sekadar cerita rakyat yang tak memiliki dasar.
Namun, ketika ia melintasi sebuah jalan setapak yang gelap, tiba-tiba udara terasa begitu dingin, seolah ada sesuatu yang mengikutinya.
Tak lama, terdengar suara langkah kaki di belakangnya, meskipun tak ada siapa pun yang tampak. Ketika ia menoleh, hanya kesunyian yang menyambutnya.
Meskipun ketakutan mulai menyelimutinya, ia tetap melanjutkan langkah. Namun, suara itu semakin mendekat, semakin jelas, dan terdengar seperti tawa pelan yang menggema di udara.
Pemuda itu pun semakin panik dan berlari kembali menuju rumah. Namun, seiring dengan langkahnya, tubuhnya terasa berat dan seperti terkunci.
Rasanya seperti ada kekuatan tak kasat mata yang menahannya. Ia terjatuh, dan dalam keadaan setengah sadar, terdengar suara bisikan seorang wanita yang berkata, “Kau melanggar aturan kami.”
Beberapa saat kemudian, tubuhnya kembali bisa bergerak, dan ia berlari pulang dengan ketakutan yang mendalam.
Sejak malam itu, ia tak lagi berani keluar rumah setelah maghrib, meski ia masih sulit untuk mengaitkan kejadian tersebut dengan dunia gaib.