Setiap jenis instrumen investasi memiliki profil risiko dan imbal hasil yang berbeda.
Untuk dana pensiun, sebaiknya Anda memilih instrumen yang memiliki pertumbuhan yang stabil dan risiko yang lebih rendah, seperti reksa dana pasar uang, obligasi jangka panjang, atau bahkan investasi di properti.
Namun, bagi mereka yang berusia muda, sedikit lebih agresif dalam memilih saham bisa menjadi pilihan yang menguntungkan, mengingat mereka memiliki waktu yang lebih panjang untuk mengatasi fluktuasi pasar.
4. Menyisihkan Secara Rutin
Salah satu kebiasaan yang sangat efektif untuk memastikan dana pensiun terus berkembang adalah dengan menyisihkan sejumlah uang secara rutin.
Tentukan jumlah tertentu dari penghasilan bulanan Anda yang akan dialokasikan untuk dana pensiun.
Bahkan jika jumlahnya kecil, konsistensi dalam menyisihkan dana akan membuat jumlah tersebut bertumbuh seiring waktu.
Manfaatkan juga fasilitas potongan langsung dari gaji atau menggunakan sistem autodebet untuk mempermudah proses ini.
5. Memanfaatkan Program Pensiun yang Tersedia
Saat ini banyak perusahaan dan lembaga keuangan yang menawarkan berbagai program pensiun, baik berupa dana pensiun yang dikelola secara profesional maupun tabungan pensiun berbasis asuransi.
Manfaatkan program pensiun ini untuk memastikan bahwa dana pensiun Anda dikelola dengan baik dan aman.
Pastikan untuk memahami dengan baik ketentuan, biaya, dan potensi imbal hasil dari setiap program pensiun yang Anda pilih.
6. Memantau dan Menyesuaikan Portofolio Secara Berkala
Mengelola dana pensiun bukanlah hal yang statis.
Anda perlu memantau dan menyesuaikan portofolio investasi Anda secara berkala.
Misalnya, jika ada perubahan dalam kondisi keuangan, inflasi, atau bahkan tujuan pensiun Anda, penting untuk melakukan penyesuaian pada alokasi investasi Anda.