MARGA SAKTI SEBELAT, RADARUTARA.ID- Virus Jembrana yang sempat mewabah di Kecamatan Marga Sakti Sebelat (MSS), Kabupaten Bengkulu Utara khususnya di wilayah sebaran kasus yakni Desa Suka Negara masih menjadi momok bagi para peternak Sapi Bali.
Kendati serangan virus yang terjadi berangsur terkendali, namun kasus kematian ternak (sapi Bali) diduga akibat serangan virus Jembrana masih ditemukan.
"Terutama sapi liar yang ada di wilayah aliran sungai. Meskipun kasus kematian yang terjadi tidak separah awal terjadinya kasus lalu. Tapi, hari ini masih ada beberapa sapi milik warga yang ditemukan tewas. Dan tewasnya hewan ternak tersebut diduga masih akibat virus Jembrana," ungkap Ketua BPD Suka Negara, Leo, Senin (23/12).
Leo berharap, kasus kematian hewan ternak akibat serangan virus Jembrana, ini dapat menjadi konsen pemerintah khususnya Dinas terkait di lingkungan Pemkab Bengkulu Utara.
Leo berharap, perhatian pemerintah dalam merespon atau menyikapi kasus yang terjadi bisa lebih optimal di tahun-tahun berikutnya.
"Minimal stok vaksin bisa di optimalkan disepanjang tahun anggaran berjalan. Sehingga ketika terjadi serangan wabah, tidak hanya fokus kepada pengobatan. Tetapi upaya penghalauan terhadap jalur penularan virus kepada hewan ternak bisa di optimalkan melalui vaksinasi," pintanya.
BACA JUGA:Diduga Terkait Konflik PT Agricinal, 39 Warga dan 5 Kepala Desa Dipanggil Polisi
BACA JUGA:Panduan Lengkap Persiapan Mudik dengan Anak di Musim Nataru
Terpisah Kepala Puskeswan Putri Hijau, Eri Zull, S.Pt, memastikan, bahwa kasus serangan virus Jembrana di wilayah MSS sudah terkendali. Meskipun, kata Eri, hari ini masih ditemukan kasus.
"Memang masih ada (kasus), tapi sudah jauh berkurang. Dan setiap kasus yang terjadi, kita langsung tangani," ujar Eri.
Selebihnya Eri, mengatakan, pemerintah tetap mengupayakan tindakan pencegahan terhadap serangan virus Jembrana melalui program vaksinasi.
"Vaksinasi kita upayakan di tahun 2025. Intinya, ketika stok vaksin tersedia kita akan langsung jadwalkan kepada masing-masing desa," demikian Eri.