Lagi, Sapi Milik Warga Trans Lapindo Diduga Tewas Akibat Serangan Harimau, Kades: Warga Sudah Capek!

Sabtu 19-10-2024,14:36 WIB
Reporter : Sigit Haryanto
Editor : Septi Maimuna

NAPAL PUTIH, RADARUTARA.ID- Kesekian kalinya, ternak sapi milik warga di Kecamatan Napal Putih ditemukan tewas dengan kondisi penuh luka di areal perkebunan kelapa sawit.

Diduga kuat, sapi milik warga Trans Lapindo, Desa Muara Santan, Kecamatan Napal Putih tersebut tewas akibat serangan hewan buas yakni, Harimau Sumatera yang sampai hari, ini masih aktif meneror warga di Kecamatan Napal Putih maupun Kecamatan Pinang Raya.

"Ada luka di kaki depan, kaki belakang dan bagian bokong sapi. Semua luka yang ada, luka robekan. Kami menduga kuat, sapi tersebut tewas setelah mendapat serangan dari Harimau yang masih berkeliaran di wilayah kami Trans Lapindo, ini," ujar Kades Muara Santan, Hosen Basri, Sabtu (19/10).

BACA JUGA:Sambil Menunggu Tindakan Lebih Lanjut, Polri-TNI Pasang Spanduk Himbauan di Areal Rawan Hewan Buas

BACA JUGA:Jelang Akhir Tahun, Agenda Pilkades 2025 di Bengkulu Utara Masih Buram

Kades mengatakan, kejadian tewasnya ternak milik masyarakat akibat serangan Harimau tersebut bukan yang pertama kali.

Namun, kata Kades, sudah beberapa ekor bahkan, beberapa kali ternak milik masyarakat baik sapi, maupun kambing menjadi sasaran Harimau Sumatera yang sampai saat ini masih berkeliaran di pemukiman warga. 

"Kalau seperti ini yang kasihan masyarakat. Selain tidak tenang dari sisi aktivitas, mereka juga mengalami kerugian materi akibat ternaknya yang tewas diserang Harimau. Dan kalau seperti ini siapa yang bertanggung jawab?," ungkapnya dengan nada kecewa.

BACA JUGA:BKSDA Diminta Percepat Penanganan Teror Harimau, Camat: Minimal Bisa Ditembak Bius

BACA JUGA:Dinas TPHP Bengkulu Utara Keluarkan Surat Edaran untuk Toke atau Pedagang Ternak, Begini Isinya

Ditegaskan Kades, harusnya pemerintah dan jajaran terkait segera melakukan langkah cepat dan tegas untuk menanggulangi teror Harimau Sumatera di Kecamatan Napal Putih dan sekitarnya ini.

Mengingat teror Harimau yang terjadi di dua kecamatan tersebut sudah berlangsung berbulan-bulan dan sudah menewaskan beberapa ekor ternak milik masyarakat.

"Kalau tidak hati-hati, selanjutnya mungkin manusia bisa jadi korban. Kami mohon kepada pemerintah daerah dan pihak terkait khususnya BKSDA Bengkulu, segera mengambil tindakan tegas untuk mengakhiri konflik satwa ini. Warga sudah capek dan resah dengan situasi ini," demikian Kades

Kategori :